PT BNI Asset Management (BNI AM) pada tahun ini menargetkan bisa mengantongi dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp22 triliun. Angka tersebut tumbuh 29,41 persen jika dibandingkan dengan AUM di tahun 2016 yang sebesar Rp17 triliun.
"Target kita Rp22 triliun sampai akhir tahun dari tahun lalu Rp17 triliun. Sampai saat ini sudah hampir Rp19 triliun," ujar Presiden Direktur BNI AM Reita Farianti ketika ditemui tim Warta Ekonomi?di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.?
Ia menuturkan, untuk mencapai target tersebut perusahaan akan meluncurkan beberapa produk baru. Beberapa produk yang akan diluncurkan, yakni reksa dana saham, reksa dana ETF, reksa dana terproteksi, dan reksa dana penyertaan terbatas.?
"Produk proteksi kita akan luncurkan enam produk tahun ini, dari beberapa yang sudah diluncurkan. Kalau reksa dana reguler, satu reksa dana saham, satu reksa dana ETF, dan kemudian reksa dana terproteksi yang isinya MTN tadi itu satu lagi dan reksa dana penyertaan terbatas yang isinya tidak di-rating itu juga mungkin ada dua lagi RDPT yang isinya riil project," terangnya.?
Menurut Rieta, langkah tersebut diambil dalam rangka memuluskan rencana perseroan untuk menge-grab pasar baru sehingga membuat penetrasi perseroan lebih dalam lagi.?
"Ke depan kita akan terus berinovasi untuk menciptakan produk baru untuk meningkatkan penetrasi yang lebih dalam lagi ke market melalui pembentukan reksa dana saham yang baru supaya mem-pairing reksa dana yang equity fund, tentu di luar proteksi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement