Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mendorong perkumpulan perempuan untuk mendirikan koperasi.
"Karena dengan koperasi, kita bisa lebih kuat dalam melakukan usaha dan hasil usahanya, dikembalikan kepada anggota," ujar Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puapayoga saat mengunjungi Pelatihan Perkoperasian dan Kewirausahaan melalui GKN (Gerakan Kewirausahaan Nasional) di Bulungan Kaltara, Jum'at (19/5/2017).
Bintang Puspayoga yang juga Ketua Dewan Penasehat Dharmawanita Kemenkop dan UKM, memberi contoh perkumpulan seperti Dharmawanita, PKK, potensial untuk mendirikan koperasi.
"Anggotanya cukup banyak, dan saya yakin memiliki bakat dan minat usaha, dan koperasi adalah wadah yang cocok untuk itu," katanya.
"Kalau sudah mendirikan koperasi, harus dikelola secara profesional. Karena saat ini ada reformasi koperasi dimana tidak ada tempat untuk koperasi abal-abal, aau koperasi merpati yang jika ada bantuan saja berduyun duyun hidup, namun setelah itu mati," kata Bintang.
Pengurus PKK Kab Malinau, Martha sebagai pemula dalam dunia koperasi, ia merasa senang dengan adanya pelatihan koperasi tersebut. "Kami akan mulai mendirikan koperasi, begitu selesai pelatihan ini," ujarnya.
Saat ini ratio wirausaha di Indonesia mencapai 3,1 persen atau meningkat dibanding sebelumnya yang masih 1,67 persen.?
Namun ratio itu masih kalah dibanding negara tetangga seperti Malaysia (5 persen), Thailand (7 persen), China (10 persen), Jepang (11 persen) dan AS (12 persen).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement