Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahana: Pemeringkatan S&P Beri Angin Segar bagi Pasar Modal Indonesia

Bahana: Pemeringkatan S&P Beri Angin Segar bagi Pasar Modal Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bahana Sekuritas memandang jika status investment grade dengan peringkat BBB- atau outlook stabil yang disempatkan ke Indonesia oleh Lembaga Pemeringkat Internasional, Standard and Poor?s (S&P) memberikan angin segar bagi kondisi pasar modal di Indonesia.?

Direktur Head Of Investment Banking Bahana Sekuritas, Andi Sidharta menuturkan, jika hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah emiten yang mulai berani berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan peringkat itu didasarkan pada berkurangnya risiko fiskal, seiring kebijakan anggaran pemerintah yang lebih realistis.

"Kemungkinan IPO yang tadinya agak lesu, justru akan dapat respon lebih bagus dari yang kemarin," kata Andi, di Jakarta, Senin (22/5/2017).?

Kemudian Andi?menjelaskan kinerja emiten yang semakin membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya juga menjadi salah satu alasan perusahaan untuk menawarkan sahamnya ke publik. "Jika dilihat dari minat investor yang tadinya yang tidak mau ketemu, jadi banyak yang mau harusnya positif," jelasnya.?

Selain meningkatkan minat IPO, status investment grade dengan peringkat BBB- atau outlook stabil yang diberikan kepada Indonesia juga berdampak kepada saham-saham perusahaan yang tercatat di BEI, khususnya saham perbankan dan infrastruktur. "Imbas paling besar dari konsekuensinya risiko kredit (credit risk) akan turun, sehingga global bond akan baik yang menyebabkan cost of fund turun. Infrastruktur mungkin juga kali ya,enggak tau belum terlalu jelas," terang Andi.?

Sekadar informasi, selain S&P, lembaga pemeringkat Moody's Investors Service dan Fitch Ratings juga memiliki pandangan positif mengenai penilaian kredit Indonesia. Adapun sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. pada Maret mengatakan, kenaikan rating Indonesia tersebut dapat meningkatkan daya tarik aset di antara investor institusi konservatif Jepang dan membantu menyerap dana hingga US$5 miliar. S&P tergolong lebih lambat dibanding Moody?s dan Fittch dalam menyematkan investment grade kepada Indonesia, mengingat kekhawatiran pertumbuhan dan meningkatnya kredit macet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: