Perkembangan harga jual biji kopi kualitas super maupun kualitas asalan di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sejak sepekan belakangan mengalami penurunan.
Menurut keterangan Mariam (50) pedagang penampung kopi yang ada di kawasan Simpang Poak, Kecamatan Curup Tengah, Sabtu (27/5/2017), harga jual kopi kualitas super sebelumnya dibeli oleh para toke kopi seharga Rp26.000 per kg dan biji kopi kualitas asalan dihargai antara Rp23.000-24.000 per kg.
"Harga kopi ini mengalami penurunan sejak pertengahan Mei kemarin. Sebelumnya harga kopi kualitas super Rp26.000 kemudian turun menjadi Rp22.000-23.000 dan untuk kualitas asalan saat ini dihargai Rp20.000-21.000 per kg," katanya.
Turunnya harga jual biji kopi di daerah itu kata dia, karena kualitas buah kopi yang dihasilkan petani tidak baik. Kualitas buah ini dipangaruh oleh musim hujan yang tinggi serta banyak petani yang memanen buah kopi yang belum masak.
Biji kopi yang dipetik sebelum masak tambah dia, membuatnya menjadi ringan dan banyak yang hitam-hitam. Begitu juga dengan buah yang terkena pengaruh cuaca juga tidak jauh berbeda, akibatnya toke kopi tidak mau membelinya dengan harga tinggi.
Biji kopi yang ditampung oleh Mariam itu sendiri selain berasal dari sejumlah petani yang ada di kawasan Simpang Poak, juga biji kopi dari wilayah Kabupaten Kepahiang yang posisinya berada diperbatasan antar daerah itu.
"Kopi ini kami jual kepada toke kopi yang ada di Provinsi Lampung, setiap kali kirim bisa sampai 6sampai 12 ton," ujarnya.
Sementara itu menurut Danus, salah seorang petani kopi mengatakan jika saat ini selain terjadi penurunan harga jual juga penurunan produktivitas buah yang dihasilkan dari kebun mereka. Jika pada tahun-tahun sebelumnya setiap kali panen perhektarenya bisa menghasilkan hingga 1,5 ton namun kali ini menghasilkan 750 kg-1,2 ton biji kopi kering. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement