Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Sousmasa, Maroko, akan menindaklanjuti kerja sama dengan menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pada November 2017.
"Kami sudah LoI (letter of intent) dan membangun kesepahaman waktu kami kunjungan ke Maroko dengan Gubernur Sousmasa. Kami akan memproses LoI ini sampai menjadi MoU," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Maroko Syarief Syamsuri di Gedung Pakuan, Bandung, Minggu (4/6/2017).
Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengatakan peningkatan kerja sama yang akan dilakukan yakni dalam bidang pertanian, pendidikan, perikanan, seni dan budaya, dan pariwisata.
"Bidang kerja samanya sangat luas ya, di pertanian, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Nanti MoU sister provinceakan memayungi segala kerja sama yang ada, baik yang tertulis maupun tidak tertulis," lanjutnya.
Ia mengatakan ada berbagai jenis potensi yang bisa dikerjasamakan seperti bidang perikanan, "capacity building" para nelayan juga transfer teknologi perikanan dari Maroko. Sementara dari pihak Jawa Barat sendiri potensi yang bisa dikembangkan yaitu produk kopi. "November itu mudah-mudahan sudah bisa MoU ya. Sudah bisa diproses dengan DPRD dan diproses dengan Kemenlu (Kementerian Luar Negeri RI)," kata Aher.
Menurut dia, pada November 2017 mendatang akan digelar promosi di dua kota besar Maroko, yaitu Marakesh dan Agadir (Ibukota Provinsi Sousmasa). Dua kota ini terkenal sebagai kota pariwisata. Pemprov Jawa Barat pun akan ikut serta memamerkan berbagai jenis produk unggulan dan potensi pariwisata.
"Wisata pantainya luar biasa di sana (Maroko). Benar-benar wisata pantai dan pantainya bersih, jalan di tepi pantainya sangat luas. Pokoknya perlu ditirulah bagaimana cara pengelolaan kawasan pantainya," kata Aher. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement