PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) yang beroperasi selama 24 jam guna melayani pemudik Lebaran 2017 di sejumlah daerah untuk wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
"Masyarakat yang mudik Lebaran tidak perlu khawatir untuk mendapatkan BBM, karena kami sudah menyiapkan SPBU yang beroperasi selama 24 jam di titik-titik jalur yang digunakan untuk mudik dan balik Lebaran di Kalbar," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan Alicia Irzanova saat dihubungi di Balikpapan, Minggu (11/6/2017).
Menurut data Pertamina, ada beberapa SPBU yang beroperasi selama 24 jam untuk jalur tujuan perhuluan Kalbar, yakni mulai dari SPBU 16478319 Sungai Ambawang, di Kabupaten Kubu Raya; kemudian SPBU 26478512 Tayan, di Kabupaten Sanggau; SPBU 36478816 Jalan Trans Kalimantan, Pontianak-Ketapang tutup pukul 04.00 WIB, SPBU 46478812 Nanga Tayap, di Kabupaten Ketapang, tutup pukul 04.00 WIB, dan SPBU 56478811 Sandai, di Kabupaten Ketapang juga tutup pukul 04.00 WIB.
"Sementara untuk SPBU di kawasan Pantura Kalbar, yakni SPBU di Jungkat, Sungai Pinyuh, dan beberapa SPBU di Kota Singkawang, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli mendapatkan BBM ketika melakukan mudik dan balik Lebaran," ungkapnya.
Selain itu ada enam SPBU yang siap melayani pemudik Lebaran, yakni SPBU 6478111 Pontianak; disusul SPBU 6478318 Tanah Hitam; SPBU 6478316 Nusapati, Kabupaten Mempawah; SPBU 6478301 Sungai Pinyuh; SPBU 6378301 Bakau; SPBU 6479115 Setapuk Singkawang; dan SPBU 6479119 Gunung Jaya, Singkawang.
Sebelumnya, Alicia telah membentuk satuan tugas yang bertugas memantau distribusi dan stok bahan bakar minyak dan gas di wilayah Kalimantan, yang mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri.
Pertamina, katanya, telah menambah stok dan pasokan BBM berbagai jenis sepanjang bulan Ramadhan dan Lebaran 2017, untuk wilayah Kalimantan, dan termasuk Kalbar.
Di Kalbar, Pertamina telah menyiapkan stok hingga 1.248 KL/hari premiun atau meningkat sebesar tiga persen dari rata-rata kebutuhan harian normal, katanya.
Kemudian, BBM jenis pertalite sebagai salah satu BBM unggulan Pertamina dengan angka oktan 90 juga telah disiapkan antisipasi kenaikannya hingga 16 persen atau sejumlah 494 KL/ hari.
"Selain itu, kami juga menyiapkan antisipasi untuk pemakaian gas bersubsidi, sebagai antisipasi kenaikan pemakaian, yang biasanya juga mengalami peningkatan," ujarnya.
Alicia menambahkan, kenaikan untuk pemakaian elpiji subsidi sekitar 11 persen atau sekitar 404 MT/hari jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal.
"Sedangkan untuk gas nonsubsidi diprediksi mengalami penurunan hingga 36 persen dengan rata-rata konsumsi 33,16 MT/hari," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement