Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandangan Eset Soal Ancaman Ransomware bagi Dunia Digital di Masa Depan

Pandangan Eset Soal Ancaman Ransomware bagi Dunia Digital di Masa Depan Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam perjalanannya, selain teknologi enkripsi yang notabene merupakan kuncian bagi ransomware, metode serangan ikut menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah ransomware, semakin variatif dan masif kemampuan menyerang yang dilakukan, semakin besar kemungkinan memperoleh korban sebanyak-banyaknya.

Lantas ransomware macam apakah yang akan menjadi ancaman bagi dunia digital di masa depan? ESET Indonesia melihat ada dua model ransomware yang kemungkinan akan menjadi tren di kalangan penjahat siber dalam mendistribusikan serangan di masa depan seperti yang diutarakan Marketing Director PT Prosperita Mitra Indonesia, Chrissie Maryanto.

Locker Ransomware (Enkripsi Sistem). Jenis ini akan mengenkrip pada level sistem operasi yang ada, sehingga pengguna tidak dapat menggunakan komputer. Model ini tidak terlalu marak beredar, sempat booming pada tahun 2015.

Crypto Ransomware (Enkripsi Data)? Tipe ini hanya akan mengenkripsi tipe file tertentu. "Dalam perkembangannya, semakin banyak tipe file yang menjadi target, selain itu jenis ransomware ini juga mengalami perkembangan, dapat dilihat dari extension file yang dihasilkan," ujar Chrissie kepada wartawan, Jakarta, Jumat (9/6/2017).?

Sementara itu, dalam penyebarannya ransomware menggunakan pendekatan sendiri, seperti Botnet Ransomware. Botnet terdiri dari perangkat yang terkoneksi dengan internet seperti komputer, laptop, ponsel, perangkat IoT yang diambil alih kendalinya oleh peretas digunakan untuk melakukan serangan DDoS.

"Selain itu, botnet juga dapat mengirimkan spam, menyebarkan berbagai spam dan yang terbaru adalah ransomware. Berdasar hasil riset Google, dari semua lalu lintas email di tahun 2017, 50%-70% spam berasal dari botnet dan sebagian digunakan untuk ransomware," imbuhnya.

Botnet digunakan karena dapat menutupi jejak dalam penyebaran, dan menjadi massive, karena menggunakan ribuan bahkan jutaan komputer yang sudah menjadi robot. Setelah sebuah komputer terinfeksi maka secara otomatis akan mencari file yang menjadi target pada komputer tersebut atau pada file sharing. Pada beberapa jenis ransomware, mampu menggandakan diri ke komputer lain dengan cara menginfeksi.

"Ransomware as a Service (RaaS)? Raas atau Ransomware as a Service, adalah metode penyerangan ransomware paling modern diantara yang lainnya. Pengembang malware menjadikan ransomware sebagai waralaba yang bisa digunakan oleh siapa saja," kata dia menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: