Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wabah Kolera Tewaskan Hampir Seribu Warga Yaman

Wabah Kolera Tewaskan Hampir Seribu Warga Yaman Kredit Foto: Reuters/Abduljabbar Zeyad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jumlah korban meninggal akibat kolera di negara yang dicabik pertempuran, Yaman, telah naik menjadi 923 sejak 27 April, dengan seluruh kasus dugaan melampaui 124.000, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jumlah korban meninggal akibat wabah kolera naik jadi 923 sampai Senin larut malam, naik dari 789 yang dilaporkan pada Kamis (8/6/2017). Itu berarti 134 orang Yaman telah meninggal akibat penyebaran wabah tersebut dalam empat hari belakangan, demikian data WHO.

Jumlah kasus dugaan kolera telah bertambah jadi 124.002 yang dilaporkan dari 20 dari 22 gubernuran Yaman, dengan kenaikan 22.182 kasus, kata WHO.

Pekan lalu, Dana Anak PBB (UNICEF) memperkirakan kasus dugaan kolera dapat mencapai 130.000 dalam dua pekan, sementara pada bulan lalu, WHO memperkirakan jumlah tersebut dapat mencapai 300.000 dalam enam bulan ke depan. Wabah itu telah menyebar dengan cepat di 20 gubernuran cuma dalam waktu enam pekan, sejak 27 April.

Yaman menghadapi keambrukan total akibat perang yang terus berkecamuk. Dua-pertiga penduduk negeri tersebut, sebanyak 19 juta, memerlukan bantuan perlindungan atau kemanusiaan, demikian laporan Xinhua?yang dipantau di Jakarta, Selasa (13/6/2017). Sebanyak 10,3 juta orang nyaris kelaparan dan 14,5 juta orang kekurangan akses ke kebersihan dan air minum yang aman.

Kurang dari 45 persen rumah sakit di negeri tersebut saat ini beroperasi, tapi rumah sakit yang beroperasi itu sekalipun menghadapi tantangan yang sangat besar; di atas semuanya adalah kekurangan obat, peralatan medis dan staf.

Blokade atas Yaman, bagian dari aksi pemboman pimpinan Arab Saudi yang dilancarkan pada Maret 2015, telah menambah parah krisis di negeri tersebut --yang dulu mengimport sebagian besar keperluan dasarnya. Dan ada masalah lain: tak banyak bantuan diberikan untuk menangani krisis itu, terutama wabah kolera. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: