Kurs dolar AS terus menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya Rabu (21/6/2017) pagi WIB, karena investor mempertimbangkan komentar-komentar terakhir dari beberapa pejabat Federal Reserve.
Presiden Fed Boston Eric Rosengren mengatakan pada Selasa (20/6) bahwa lingkungan suku bunga rendah saat ini cenderung bertahan untuk beberapa lama, menambahkan bahwa tingkat suku bunga rendah mengurangi kemampuan bank sentral untuk "mengimbangi kejutan negatif."
Sementara itu, Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan bahwa sementara AS dan negara-negara lain telah mengambil tindakan untuk memperkuat sistem pembiayaan perumahan mereka, lebih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah krisis di masa depan, menurut CNBC.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan pada Senin (19/6) bahwa inflasi bank sentral akan meningkat seiring kenaikan upah dan berlanjutnya perbaikan di pasar tenaga kerja.
Kata-kata para pejabat tersebut datang dalam waktu kurang dari seminggu setelah Fed menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya sejak Desember 2015.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,21 persen menjadi 97,753 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1130 dolar AS dari 1,1151 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2630 dolar AS dari 1,2732 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot ke 0,7582 dolar AS dari 0,7596 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,42 yen Jepang, lebih rendah dari 111,48 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,9753 franc Swiss dari 0,9754 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,3258 dolar Kanada dari 1.3223 dolar Kanada, demikian Xinhua. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement