Warta Ekonomi, Makassar -
Manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni menyiapkan strategi khusus untuk mencegah pemalsuan tiket kapal. Beragam langkah pengamanan dirancang, mulai dari perbaikan sistem berbasis informasi teknologi hingga memperketat pengamanan manual dengan melibatkan TNI-Polri. Pemalsuan sedikitnya ratusan tiket kapal Pelni di Pelabuhan Makassar pada tahun lalu diharapkan tidak lagi terulang.
"Untuk mengantisipasi pemalsuan, penjualan tiket kapal Pelni sekarang menerapkan sistem baru yakni NPTS (New Pelni Ticketing System). Sistem ini telah diterapkan di hampir seluruh daerah di Indonesia. Saya yakin dengan NPTS, tiket kapal Pelni menjadi sulit untuk dipalsukan," kata Direktur Armada PT Pelni, Muhammad Tukul Harsono, saat melakukan kunjungan kerja di Kota Makassar, Rabu, (21/6/2017).
Sistem penjualan tiket terbaru Pelni berbasis online. Dengan begitu, penjualan tiket bisa terpantau dari pusat. Selain mengantisipasi pemalsuan, sistem teranyar tersebut juga diyakini mampu mencegah adanya muatan kapal berlebih. Untuk tahapan pemeriksaan tiket, kata dia, metodenya tidak lagi sebatas manual, tapi melalui scan barcode di ruang pendataan keberangkatan. Bila ada tiket palsu diyakininya akan terdeteksi lantaran tidak terdaftar dalam NPTS.
Menurut Tukul, jika pun ada oknum yang ngotot melakukan pemalsuan tiket tentunya sulit untuk melewati pengamanan berlapis. Di terminal penumpang di pelabuhan, Pelni sudah bekerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Terdapat tiga lapis pemeriksaan dengan melibatkan TNI AL. "Tiap penumpang yang akan berangkat harus melewati DCS (Departure Control Service) untuk pemeriksaan tiket. Kita periksa seksama satu per satu," tuturnya.
Kepada seluruh jajaran manajemen Pelni, Tukul juga memperingatkan agar menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Manajemen Pelni, sambung dia, tidak segan memberikan sanksi tegas bila mendapati ada oknum pegawai Pelni yang terlibat dalam pemalsuan tiket ataupun bentuk penyelewengan lain. "Kalau ada oknum di Pelni yang nyeleweng ya pasti ditindak. Kami tidak main-main. Manajemen Pelni mengedepankan keamanan, keselamatan dan kenyamanan penumpang," tegas Tukul.
General Manager PT Pelni Makassar, Edward Tobing, menambahkan kasus pemalsuan tiket pada tahun lalu menjadi pelajaran untuk membenahi sistem penjualan tiket. Diyakininya dengan sistem penjualan tiket berbasis online, pemalsuan bisa diminimalisir. Bahkan, diklaimnya sistem keamanan untuk pemeriksaan tiket Pelni tidak kalah dari pengamanan tiket pesawat di bandara. "Sekarang jauh lebih ketat, seperti bandara," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Advertisement