Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Sumber Kemacetan, Gerbang Tol Cikopo Dihilangkan

Jadi Sumber Kemacetan, Gerbang Tol Cikopo Dihilangkan Kredit Foto: Angga Nugraha
Warta Ekonomi, Purwakarta -

Bangunan gerbang tol (GT) Cikopo di Desa Cikopo Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta kini sudah dirobohkan. GT itu sudah tidak difungsikan sejak tahun lalu.

Saat masih digunakan, bersamaan dengan tahun pertama beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo, tahun 2015, GT Cikopo jadi sumber kemacetan karena aktifitas transaksi di GT tersebut yang antriannya hingga puluhan kilometer.

Tahun lalu, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menghilangkan transaksi di tol tersebut. Awalnya, transaksi dilakukan dua kali. Misalnya kendaraan dari Jakarta via Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dari titik awal keberangkatan masuk lewat GT Cikarang Utama, jika kendaraan tersebut hendak ke Cirebon via Tol Cipali, maka pengemudi harus menukarkan kartu sekaligus membayar tol dari GT Cikarang Utama hingga GT Cikopo.

Transaksi itu membuat antrian panjang saat arus mudik dua tahun lalu. Tahun lalu, transaksi itu dihilangkan sehingga kendaraan dari Jakarta akan bertransaksi di GT tujuan akhir.

Pantauan?Warta Ekonomi?Jumat (23/6/2017) sore, bangunan GT sudah hilang. Hanya disisakan empat gardu di kiri dan sebelah kanan GT yang berfungsi sebagai tempat parkir ambulan.

"Sejak pekan pertama puasa bangunan gerbang tol sudah dibongkar. Tujuannya agar leluasa dan jalan lebih lebar," ujar Taufik Hidayat, petugas PT LMS di sekitar GT Cikopo.

Di GT Cikopo sendiri terdapat dua bangunan kantor PT LMS. Kini, sejak tidak difungsikan, halaman kantor difungsikan sementara untuk rest area dadakan khusus para pemudik.

"Untuk musim mudik sekarang, halaman kantornya dijadikan rest area. Bahu jalan di dekat GT nya dijadikan tempat parkir. Tapi untuk sementara saja," katanya.

Di kantor tersebut, terdapat mushala dan toilet. Hanya saja, jangan harap menemukan warung jajanan. "Kami tidak memperbolehkan pedagang masuk, jadi ini rest area untuk shalat, istirahat dan ke toilet saja," ujarnya.

Jika kendaraan dari Jakarta, rest area yang memungkinkan dikunjungi adalah rest area KM 86. Namun, menurut Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Arman Sahti, rest area tersebut terlalu kecil.

"Karena rest area 86 tempatnya tidak terlalu besar, sedangkan jumlah kendaraan yang ada membludak, jadi masih jadi sumber kepadatan," kata Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat melalui Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Arman Sahti di Pos Polisi Cikopo, Jumat (23/4).

Karena rest area yang tidak terlalu besar, kendaraan yang hendak beristirahat namun tidak tertampung, akhirnya banyak kendaraan berhenti di bahu jalan. Sehingga, jalur tol menjadi sempit dan menimbulkan kepadatan.

"Ekornya bisa sampai ke wilayah Purwakarta karena KM 86 rest area berada di wilayah Subang," ujarnya. Meski begitu, Polres Purwakarta yang mengatur pengalihan arus di wilayah GT Cikampek, belum akan memberlakukan pengalihan arus dari tol ke jalur pantura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Angga Nugraha
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: