Salat Idul Fitri yang digelar Kedutaan Besar RI di Beijing, Senin (26/6/2017) bertempat di pelataran Wisma Duta karena cuaca pada pagi hari itu sangat cerah, berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
"Tadinya akan kami gelar di aula kalau cuaca tidak bersahabat," kata Ketua Panitia Kegiatan Ramadan dan Idul Fitri KBRI Beijing, Suargana Pringganu. Sejak Rabu (21/6/2017) malam, sebagian besar wilayah daratan Tiongkok diguyur hujan deras, sehingga menyebabkan genangan air dan banjir di beberapa tempat.
Bahkan hujan deras selama empat hari berturut-turut tersebut mengakibatkan bencana tanah longsor di Provinsi Sichuan, wilayah baratdaya China, Sabtu (24/6/2017) pagi. Bencana di wilayah pergunungan yang banyak dihuni etnis Tibet tersebut menyebabkan 15 orang tewas, 120 hilang, 62 rumah warga rata dengan tanah, 2 kilometer aliran sungai tertimbun tanah longsor, dan 1,6 kilometer jalan utama terputus.
"Aula yang selama ini kami tempati untuk kegiatan selama bulan Ramadan sudah kami siapkan untuk shalat Id," kata Suargana yang sehari-hari menjabat Konselor Politik KBRI Beijing itu. Shalat Id tersebut dimulai pukul 09.00 waktu setempat (08.00 WIB) dengan imam dan khotib adalah Ahmad Zaeni Mansur dari Yayasan Dompet Dhuafa.
Dalam khutbahnya yang berjudul Hakikat dan Pengembalian Fitrah Manusia, Zaeni mengemukakan bahwa Idul Fitri merupakan simbol kemenangan umat Islam. "Kemenangan baik secara fisik dalam berjihad melawan musuh, maupun kemenangan secara maknawi dengan menundukkan hawa nafsu," ujarnya.
Setelah salat sunnah muakkadah tersebut usai, sekitar 150 warga negara Indonesia, termasuk staf KBRI Beijing dan keluarganya, saling bersalam-salaman dengan membentuk lingkaran. Hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Soegeng Rahardjo didampingi istri.
Pihak panitia juga mengumumkan bahwa sedekah dan zakat selama Ramadan tahun ini sebesar 5.936 RMB atau setara Rp11.717.664 telah disalurkan kepada mustahik di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat) dan Mamuju (Sulawesi Barat). Shalat Id yang digelar KBRI bersama sejumlah pelajar Indonesia yang tergabung dalam Lingkar Pengajian Beijing itu mendapatkan pengamanan dari pemerintah China.
Jika selama ini pengamanan hanya dilakukan oleh dua petugas berseragam hijau muda, maka selama pelaksanaan salat Id di KBRI yang berlokasi di Jalan Raya Dongzhimen Wai No 4 Beijing itu juga turut dilakukan oleh personel tidak berseragam. Namun pengamanan hanya dilakukan di luar gedung KBRI yang diapit oleh gedung Kedutaan Besar Myanmar dan Kedutaan Besar Afghanistan itu.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement