Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca Brexit, Toyota Siap Gempur Pasar Inggris

Pasca Brexit, Toyota Siap Gempur Pasar Inggris Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Inggris mengamankan lebih dari 240 juta pound investasi dari Toyota untuk pabriknya di Inggris dengan sebuah surat yang meyakinkan mengenai pengaturan perdagangan pasca-Brexit, menurut dua sumber kepada Reuters.

Toyota mengatakan pada Maret lalu akan memasang platform mobil barunya di pabrik Burnaston. Salah satu sumber, yang mengetahui surat tersebut, mengatakan Toyota menunda keputusan tersebut hingga akhir Desember sekaligus mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk Brexit.

Kementerian bisnis Inggris telah mengkonfirmasi adanya sebuah surat namun menolak untuk merilisnya.

Sumber itu mengatakan surat tersebut serupa dengan yang dikirim ke produsen mobil Jepang, Nissan, pada tahun lalu ketika memutuskan untuk membangun dua model baru di pabrik Inggris bagian utara. Dokumen tersebut memicu kekhawatiran publik tentang adanya kesepakatan rahasia.

Sumber tersebut, yang tidak mengatakan kapan surat tersebut dikirim, mengatakan bahwa isinya berisi beberapa penegasan.

"Mereka menerima serangkaian kata-kata hangat seperti Nissan untuk kendaraan listrik, komitmen pelatihan lebih lanjut dan memastikan daya saing industri otomotif Inggris," kata sumber tersebut dilansir Reuters, Sabtu (15/7).

Seorang juru bicara Toyota menolak berkomentar apakah mereka menerima surat tersebut. Dia merujuk pernyataan perusahaan pada Maret yang mengatakan bahwa pemerintah Inggris menyediakan dana untuk pelatihan dan penelitian dan pengembangan.?

Toyota juga mengatakan pada saat itu "akses pasar bebas hambatan dan penghalang yang terus berlanjut ... akan sangat penting untuk kesuksesan di masa depan."

Inggris mengatakan pada Maret bahwa pihaknya mendukung investasi Toyota, yang membuat sekitar 10 persen dari 1,7 juta mobil di Inggris, dengan menghabiskan 21,3 juta pound untuk mendukung keterampilan dan pelatihan, penelitian, pengembangan dan inovasi, dengan penilaian independen.

Seorang juru bicara kementerian bisnis menolak memberikan komentar apapun terkait berita ini. Menteri Bisnis, Greg Clark, mengatakan jaminan yang ditawarkan untuk Nissan juga tersedia untuk perusahaan lain, demikian Reuters. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: