Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan segera mendirikan, dan mengembangkan bank wakaf mikro di sekitar pondok pesantren.
"Sebentar lagi kita bangun bank wakaf mikro di sekitar pondok pesantren," ujar Presiden Jokowi pada sambutan penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Presiden menyebutkan masalah yang muncul saat ini di Tanah Air adalah ketimpangan dan kemiskinan. "Ini untuk mengatasi masalah ketimpangan kemiskinan," ungkap Jokowi.
Dirinya menyebutkan dengan cara pendampingan masalah itu bisa dikurangi. "Mungkin satu-dua bulan akan terus kita dirikan dan bangun bank wakaf mikro ini," ujarnya.
Kepala Negara menyebutkan beban administrasi di bank itu nantinya hanya sekitar dua persen saja. "Insya Allah ini segera kita laksanakan," ujar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung distribusi lahan yang sebelumnya hanya terdistribusi kepada pihak-pihak besar.
"Terkait ekonomi umat, akan ada distribusi aset yang terlanjur dikuasai oleh yang gede-gede, ada yang satu orang dapat 300.000 ha, 100.000 ham 50.000 ha, sebenarnya tidak apa, tetapi saya tidak ada seperti itu, sampai saat ini saya tidak satu meter pun berikan kepada yang gede-gede," tuturnya.
Dirinya menyebutkan saat ini sudah ada penarikan lahan yang kemudian terlantar hingga mencapai sekitar 12,7 juta hektare.
"Saat ini pemerintah ambil tanah terlantar itu dan siap didistribusikan untuk rakyat, koperasi, ponpes. Yang punya ponpes boleh minta 10.000, 50.000 hektare, tapi harus jelas mau diapain, apa produknya, dijual ke mana," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyinggung soal uang kehormatan legislatif di daerah yang 20 tahun tidak pernah naik.
"Sudah saya tanda tangani dan keluar Perpresnya 2017, tiga-empat minggu yang lalu, tindak lanjutnya terserah di daerah," jelasnya.
Dirinya mengaku tahun 20 tidak pernah naik karena pernah menjadi wali kota dan gubernur. Dalam kesempatan itu Jokowi juga semua pihak bersatu padu menghadapi dan memenangkan persaingan yang semakin ketat.
"Tantangan ke depan bukan semakin mudah, landscape ekonomi, politik dunia sulit diduga, saya ajak semua bersatu memperkuat baik ukhuwah islamiah, watoniah, basariah agar negara ini bisa eksis dan memenangkan persaingan yang makin ketat," pungkas Jokowi. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement