Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pekan Depan, Menteri Amran Akan Panen Jagung di Lebak

Pekan Depan, Menteri Amran Akan Panen Jagung di Lebak Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. | Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Lebak -

Menteri Pertanian Amran Sulaeman beserta Gubernur Banten Wahidin Halim dijadwalkan memanen jagung hibrida di Kabupaten Lebak, Rabu pekan ini.

"Panen jagung itu di areal 300 hektare dari angka tanam 700 hektare di Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana," kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Denny Iskandar saat dihubungi di Lebak,?Senin (24/7/2017).

Pengembangan jagung hibrida merupakan program upaya khusus (upsus) jagung yang digulirkan Kementerian Pertanian guna mendukung swasembada jagung Tanah Air.

Program upsus jagung di daerah itu seluas 30.000 hektare untuk mengurangi impor.

Denny optimistis petani Kabupaten Lebak mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Bayangkan, katanya, dengan program upsus seluas 30.000 hektare itu, jika rata-rata produktivitas tujuh ton per hektare maka bisa menghasilkan jagung sebanyak 210.000 per tahun.

"Kami mendorong petani terus mengembangkan budi daya jagung guna memenuhi pasar domestik juga peningkatan ekonomi keluarga," katanya.

Menurut Denny, panen perdana jagung di Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana sudah ditampung oleh pabrik pakan ternak berupa pipilan dengan harga Rp4.600/Kg.

Kesepakatan harga tersebut sesuai dengan kerja sama antara pabrik pakan ternak dengan kelompok tani Giri Mukti.

Diperkirakan pendapatan petani bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp20 juta per hektare setelah dipotong biaya produksi jika harga Rp4.600/Kg.

"Kami yakin program upsus bisa meningkatkan kesejahteraan petani juga menyerap lapangan pekerjaan," katanya.

Ia mengatakan, selama ini, penyaluran benih jagung program upsus belum seluruhnya diterima petani.

Saat ini, petani sudah melaksanakan tanaman jagung seluas 4.000 hektare dan sisanya seluas 26.000 hektare belum terealisasikan.

Kemungkinan gerakan tanam jagung pada Agustus mendatang sudah bisa terealisasikan.

Petani menerima bantuan program upsus jagung sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare.

Benih jagung hibrida varietas NK 212 sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Lebak.

Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten.

Kerja sama itu dilakukan agar petani tidak khawatir lagi jika sudah panen karena akan ditampung oleh GPMT.

"Kami berharap program upsus jagung bisa menjadikan pendapatan ekonomi petani meningkat," katanya Ketua Kelompok Tani Giri Mukti Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak Wawan mengatakan saat ini jagung yang dipanen perdana seluas 300 hektare dari tanam Mei 2017.

Selama ini, tanaman jagung di wilayahnya cukup bagus dan tumbuh subur sehingga menghasilkan pendapatan antara enam sampai tujuh ton per hektare. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: