Pangkalan TNI AU Supadio siap mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat mengingat wilayah itu mulai memasuki musim kemarau.
Danlanud Supadio Marsma TNI Minggit Tribowo mengatakan bahwa cuaca di Pontianak mulai berubah dari musim hujan ke musim kemarau yang ditandai dengan curah hujan yang akhir-akhir ini mulai menurun. "Pangkalan TNI AU Supadio mendukung BNPB dalam pencegahan Karhutla di Kalbar dan mudah-mudahan keadaan seperti ini tidak berlangsung lama. Bagi masyarakat yang akan membuka lahan untuk berladang, janganlah membersihkan lahan dengan cara membakar karena dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat luas," ujarnya dalam rilis yang diterima.
Kalimantan Barat, lanjut dia, diprediksi akan mengalami musim kemarau hingga Oktober mendatang. Setiap datang musim kemarau Kalbar termasuk provinsi yang mengalami bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Untuk mengantisipasinya pemerintah menyiagakan pesawat helikopter di main Apron Lanud Supadio. Sedangkan mencegah penyakit yang diakibatkan oleh asap maka Rumkit Tingkat III dr. Muhammad Sutomo membagikan masker kepada personel jaga di jajaran Lanud Supadio.
"Lanud Supadio distandbykan Helikopter Bolcow (B-105) dan helikopter Kamov untuk patroli dan water boombing. Helikopter ini telah melaksanakan water boombing setiap hari untuk memadamkan titik api yang tersebar di wilayah Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya sekitarnya," ujar Danlanud Supadio.
Pada kesempatan yang sama Karumkit Tingkat III dr. Muhammad Sutomo Letkol Kes dr. M.T. Rahman, Sp.Rad menjelaskan bahwa kualitas udara di wilayah Pontianak umumnya dan sekitar wilayah Kubu Raya saat sekarang kurang bagus. Hal ini disebabkan oleh anomali cuaca yang sudah berubah dari musim hujan ke musim kemarau dan diperparah dengan adanya asap akibat kebakaran lahan.
"Untuk mengantisipasinya maka Lanud Supadio melalui rumkit membagikan masker kepada seluruh anggota di jajaran Lanud dan terutama kepada personel yang melaksanakan tugas jaga agar terhindar dari penyakit yang diakibatkan asap. Para anggota yang tugas jaga sangat riskan terkena dampak asap karena mereka berada di luar ruangan selama bertugas," pungkasnya. (RKA/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement