Kegagalan menjadi hal yang biasa dalam dunia bisnis, termasuk bagi Susana Devianti (38), seorang single parent yang mengaku telah beberapa kali mengalami gagal dalam bisnisnya. Meski sempat mengalami kondisi yang sangat jatuh, wanita kelahiran Jakarta, 19 September 1979 tersebut merasa harus bangkit dari kegagalan. Baginya kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan menuju sukses.
Sempat menjadi kontraktor yang terbilang sukses, Susan (panggilan akrab Susana Devianti) sempat diguncang dengan kondisi bisnisnya yang menurun. Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan bisnisnya terjatuh, salah satunya ialah tim yang kurang bersinergi. Namun Ia tidak larut dalam kondisi?down, Susan menyadari bahwa dalam dunia bisnis, kegagalan adalah hal biasa.
Sampai akhiranya Susan melihat bahwa potensi UKM di Indonesia sangat besar. Sebagai seseorang yang memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun di dunia bisnis, Ia pun mampu bangkit dari kegagalannya. Melirik bisnis UKM menjadi hal yang dilakukannya untuk tetap survive. ?Keadaan yang kadang-kadang membuat orang menjadi pengusaha. Ada yang memang karena dia hobi, dan ada yang karena kebutuhan,? ucap Susan kepada Warta Ekonomi, Sabtu (29/7/2017).
Baginya, menjadi pengusaha adalah sebuah keharusan mengingat status dirinya sebagai seorang Ibu yang mengaku sempat dikecewakan partner business dalam menjalankan usaha. Dari kekecewaan dan kegagalan itulah Susan mulai bisnis yang baru di bidang kuliner. Susan mulai menjual keju dan cemilan frozen, seperti kroket dan risoles. Ia memproduksi serta memasarkannya sendiri di rumah.
?Saya melihat bisnis yang bisa survive saat ini adalah UKM. Makanya saya masuk ke UKM. Saya punya niat secara ekonomi saya ingin maju dan survive sendiri tanpa ada join. Karena UKM itu bisa dimulai dengan modal yang kecil,? tutur Susan.
Tetapi, lanjut Susan, kalau bisnis-bisnis yang lain, yang besar, dengan jumlah miliaran, itu nothing buat saya. Karena yang real itu UKM. Kita bisa jalan sendiri, bisa mandiri. Memang tidak spektakuler. Tetapi jangan salah, UKM itu bisa jadi spektakuler nantinya kedepan. Kalau kita bisa me-manage dengan baik, keuangan yang baik, sistem distribusi yang baik, otomatis yang utama adalah produk yang baik.
Sebulan menjalankan bisnis barunya tersebut, Susan yang juga menjabat sebagai Divisi UKM di Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) tersebut mengaku melihat potensi yang baik ke depan. Dengan berbagai perhitungan yang matang, Susan pun sudah menyiapkan berbagai strategi dan rencana ekspan untuk bisnisnya. Baginya, bisnis itu tidak bisa langsung menjadi besar.tetapi membutuhkan proses dan waktu yang harus dikemas dengan keseriusan dan keuletan dari seorang pebisnis tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement