Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan proses restorasi gambut di sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dipercepat.
"Kalimantan Barat terutama, ada titik api di sana. Kita rapatkan ini di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, semoga dalam tiga hari sudah bisa bertemu kepala dinasnya untuk pembuatan sumur bor," kata Nazir di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2017 di Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Katanya, Kalimantan Barat menjadi fokus utama penanganan mengingat terdapat titik api. Namun, pemadaman terkendala karena tidak ada air. Ia mengatakan BRG juga baru melakukan MoU dengan Universitas Palangkaraya untuk kerja sama membuat sekitar 5.000 hingga 6.000 sumur bor di Kalimantan Tengah. "Dan ini bisa dilakukan segera," kata dia.
Selanjutnya bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, menurut dia, juga sedang disiapkan untuk pengerjaan sumur bor yang dibantu Universitas Riau dan Korem.?Nazir mengatakan semua pekerjaan itu akan menggunakan dana dari APBN. Sedangkan kegiatan restorasi dengan menggunakan dana dari donor tetap berjalan di sejumlah daerah seperti Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau.
"Ini semua untuk menjalankan program lebih masif sesuai permintaan Presiden," lanjutnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement