Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Jawa Barat berencana membangun 18 aplikasi penunjang program menuju Smart City?atau Kota Cerdas.
"Aplikasi ini akan dibangun tahun 2018, fokus utama aplikasi ini untuk tiga program prioritas," kata Kepala Diskominfostandi Kota Bogor Firdaus, di Bogor, Jabar, Minggu (6/8/2017).
Ia menjelaskan, tiga program prioritas tersebut yakni pendestrian dan taman, transportasi dan angkutan masal, serta pelayanan sampah, kebersihan kota dan ruang publik. Tahap awal pembangunan aplikasi mendukung Kota Cedas, Diskominfostandi melakukan bimbingan teknis penyusunan rencana induk Kota Bogor menuju Smart City pada awal Agustus lalu.
Firdaus menjelaskan bahwa aplikasi yang akan dikembangkan untuk transportasi dan angkutan masal berupa Radio Frequency Identification (RFID) yang dapat mendeteksi angkutan kota. "Nantinya, setiap radio akan ditanam satu chip khusus, sehingga dapat dideteksi keberadaannya," ucap Firdaus.
Selanjutnya, untuk pelayanan sampah dan kebersihan, Diskominfostandi akan dibangun sistem komunikasi dalam pelayanan sampah. "Saat ini jumlah bank sampah di Kota Bogor sudah banyak, untuk itu, kita buatkan sistem komunikasi, agar pelayanan sampah dapat optimal," ujarnya.
Sedangkan untuk pedestrian dan taman, lanjut Firduas, pihaknya akan menambahkan infrastruktur yang lebih terbuka dan mencoba menyediakan satu aolikasi bagi warga yang langsung tersambung atau terhubung dengan Pemerintah Kota Bogor. Tidak hanya itu, Diskominfostandi juga akan mengembangkan sembilan hal dalam mendukung implementasi Smart City, di antaranya Smart Economy, Smart Living, Smart Education, Smart Citizen/Community, Smart Goverment, Smart Infrastructure, Smart Utility, Smart Mobility, dan Smart Environment.
"Untuk membangun semua kini membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama seluruh SKPD Kota Bogor," tutur Firdaus.
Ia menambahkan bahwa pihaknya membutuhkan rekomendasi dan masukan dari sejumlah pihak dalam menyusun rencana induk mewujudkan Bogor menuju Smart City.
"Diskominfostandik tidak bisa berpikir dan berjalan sendiri. Dalam melangkah dan menstandarkan sistem. Perlu dukungan SKPD karena semua menyangkut data, SDM, dan anggaran," imbuhya.
Firdaus menyebutkan, rencana induk Smart City merupakan langkah awal dalam menentukan arah Bogor menuju Kota Cerdas. Terkait infrastruktur, lanjutnya, saat ini Pemkot Bogor telah memiliki infrastruktur jaringan fiber optik, di antaranya 41 SKPD, 24 kelurahan, empat Puskesmas, satu BUMD, dan satu Perpustakaan.
Untuk infrastruktur jaringan kabel STP/LAN di antaranya ada di empat badan, satu kantor dan satu sekretaris daerah. Sedangkan jaringan wireless ada di 44 kelurahan dan lima OPD (RPH dan Satpol PP). Ia menambahkan, untuk lokasi bandwidth mulai 2014 ada penambahan dari 100 mbps menjadi 500 mbps di tahun 2017.
"Aplikasi atau sistem informasi SKPD (berdasarkan hasil verifikasi 2017) berjumlah 98, ada sembilan website, 10 blog, dan enam database," kata Firduas, merincikan. (RKA/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement