Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi siap memperbesar terminal bus tipe A di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meskipun pemerintah pusat telah membangun terminal megah senilai Rp40 miliar yang baru diresmikan pada 5 Juli lalu.
Usai mengunjungi terminal bus bernama Bangga Mbangun Desa, Budi mengatakan jika pemerintah daerah menyediakan tambahan lahan maka Kementerian Perhubungan akan memperluas terminal itu. "Cilacap memiliki terminal yang bagus. Sekarang sudah bagus bahkan Pak Bupati berjanji menambah lagi tanah. Nanti kalau nambah tanah, kita bangun lagi," katanya didampingi Bupati Cilacap, Tatto Suwarto.
Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat mulai membangun terminal bus karena ingin membuat konektivitas di seluruh kota khususnya bus karena transportasi masal itu kurang diminati. "Supaya orang mau menggunakaan bus dan menggunakan transportasi masal. Tidak menggunakan motor karena berbahaya," katanya.
Dia mengatakan bahwa bus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh angkutan masal lain, yakni menghubungkan satu titik ke titik lain secara langsung. "Kita ingin terminalnya bagus, aman, bebas calo dan busnya bagus-bagus. Pasti orang mau," katanya.
Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto mengatakan bahwa dengan lancarnya transportasi, maka ekonomi pun akan meningkat karena dari Cilacap akan terhubung dengan Banyumas, Purwokerto dan kota-kota lainnya, sehingga arus perdagangan akan lebih mudah. "Oleh karena itu untuk Cilacap ini, saya minta kepada Pak Menteri untuk diperluas karena ini masih sempit. Saya siapkan lahan ini," katanya.
Dalam kunjungan itu, Budi sempat berdialog dengan agen bus yang menjual terminal dan menyapa sejumlah penumpang yang hendak bepergian ke Jogyakarta. Terminal bus tipe A "Bangga Mbagun Desa" di Cilacap diresmikan oleh Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto pada 5 Juli lalu.
Keberadaan terminal ini melengkapi jumlah terminal bus megah yang telah dibangun Kementerian Perhubungan seperti Solo, Surabaya dan Ponorogo, Pulugebang di Jakarta Terminal bus Cilacap memiliki lima lajur keberangkatan bus antarkota antarprovinsi dan sembilan jalur bus antarkota dalam provinsi dan tiga jalur kedatangan. (RKA/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement