Perusahaan jamu asal Semarang Jawa Tengah, yakni PT Nyonya Meneer harus menerima kenyataan pahit jika perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Perusahaan yang pada tahun ini berusia 98 tahun tersebut ternyata memikul utang sebesar Rp89 miliar, sehingga harus gulung tikar.?
Berbeda dengan Nyonya Meneer, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) malah gencar berekspansi. Rencananya perseroan akan meningkatkan penjualannya ke mancanegara. Pasalnya, ekspor perseroan saat ini baru sekitar 2 persen dari total penjualan atau sekitar US$2 juta.?
"Penjualan ekspor masih kecil atau sekitar 2 persen saja, paling banyak tolak angin dan kuku bima. Kedepan kami akan tingkatkan,"kata Direktur Independen SIDO, Carlo Lukman, di Jakarta, Rabu (9/8/2017).?
Dalam rangka peningkatan penjualan tersebut, Carlo mengaku pihaknya akan terus mengupayakan ekspor ke beberapa negara. Perseroan telah membuka kantor cabang di wilayah Philipina dan resmi terdaftar tanggal 5 Juli 2017 pada Securities And Change Commission selaku instansi yang memberikan ijin pembukaan kantor cabang di Philipina.?
Selain negara-negara Asean, perseroan juga sudah mengekspor ke Afrika khususnya Nigeria dan terus diupayakan untuk ekspansi ke negara lain.
"Kalau di total sih, produk SIDO itu sudah ada dibeberbagai benua, mungkin sekitar 15 negara sudah ada. Nah di negara-negara itu nanti yang akan kita tingkatkan penjualannya," tegasnya.
Kemudian salah satu strategi perusahaan menggenjot ekspor, kata Carlo, manajemen akan meningkatkan invesasi dan marketing. Perusahaan akan lebih agresif mencari partner dan distributor di luar negeri guna memasarkan produk Sido Muncul.
"Dengan berbagai macam strategi yang kami sudah lakukan dan akan lakukan nanti, saya berharap penjualan produk bakal meningkat menjadi 5 persen pada tahun ke depan," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement