Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proses Pinjaman KA Cepat Akan Selesai Pekan ini

Proses Pinjaman KA Cepat Akan Selesai Pekan ini Tim WE; Fadel Muhammad, M Ihsan, Bram S Putro dan Fauzan saat diterima Menteri BUMN Rini Soemano di ruang kerjanya (6/7) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan persyaratan untuk proses pinjaman kereta api cepat Jakarta-Bandung kepada China Development Bank akan rampung pekan ini. Rini berujar saat ini, masalah tersebut masuk dalam tahap finalisasi.

"Sedang finalisasi, saya rasa ini sudah memfinalkan dengan China Development Bank (CDB). Jadi, setahu saya kan seharusnya bicara langsung dengan KCIC, tapi laporan terakhir adalah pada akhir minggu ini terselesaikan semua persyaratan untuk mendapatkan pinjaman," kata Rini saat ditemui dalam peluncuran Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Rini menuturkan terkait permintaan Presiden Joko Widodo untuk menghitung ulang total investasi proyek trasportasi massal tersebut, yakni hal itu agar nilai kelaikan proyek atau tingkat pengembalian investasi (IRR) sesuai.

"Pada dasarnya untuk menjaga bahwa proyek ini IRR-nya masuk, sepeti yang dibicarakan dengan China Development bank sebagai yang memberikan pinjaman, semuanya berjaln lancar," katanya.

Pasalnya, penghitungan ulang karena dari kesepakatan investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS, belum memasukkan biaya rekayasa kontur tanah untuk pembangunan jembatan jalur kereta cepat.?Rini sebelumnya menuturkan pencairan pinjaman dari CDB akan sebesar 1 miliar dolar AS dari total investasi proyek mencapai 5,9 miliar dolar AS.?Dia memastikan nilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak dari sebelumnya 5,5 miliar dolar AS menjadi 5,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp78,6 triliun (kurs 13.329 per dolar AS).

Pembengkakan itu disebabkan adanya perubahan trase, serta beberapa titik yang awalnya dibangun di atas tanah menjadi di terowongan dan awalnya tidak secara melayang, menjadi melayang.?Dalam kesempatan sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono mengatakan secara teknis belum selesai karena 60 persen jalur berupa jembatan panjang, 30 persen terowongan (tunnel) dan 10 persen jalan datar.

"Teknisnya belum selesai karena kita harus hati-hati banget, 60 persen berupa jembatan panjang, 30 persen tunnel dan sisanya jalan biasa, harus teliti banget datanya," katanya. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: