Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buat Ibu-Ibu, Ini Dia Efek Pasca Divaksin Rubella

Buat Ibu-Ibu, Ini Dia Efek Pasca Divaksin Rubella Kredit Foto: Halosehat.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan dampak langsung akibat vaksinasi campak dan rubella biasanya hanya demam, ruam, dan nyeri.?Hindra memaparkan dampak langsung imunisasi dari vaksin Measles Rubella (MR) ialah demam ringan dengan persentase kemungkinan kejadian 5 hingga 15 persen dari total yang diimunisasi.

Selain itu, efek samping demam ringan tersebut juga terjadi setelah tujuh hari pascapenyuntikan. "Jadi kalau kejadiannya dua hari setelah penyuntikan, bukan dari vaksin," kata Hindra.

Sementara efek samping berupa ruam di kulit atau bercak kemerahan di kulit timbul di hari ketujuh hingga kesepuluh setelah penyuntikan. Efek ruam pada kulit ini pun hanya 2 persen kemungkinan terjadinya.?Efek lainnya ialah nyeri pada bagian yang disuntik. Hindra berujar hal tersebut sangat wajar apabila nyeri pada bagian yang disuntik, tidak hanya pada vaksinasi.

"Nyeri ringan terjadi 24 jam karena disuntik, akan hilang dua sampai tiga hari," kata Hindra.

Berdasarkan pemantauan Komnas PP KIPI, ada delapan laporan yang masuk terkait Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) campak dan rubella.?Daerah tersebut Banten dengan tiga laporan, Jawa Tengah satu laporan, Jakarta dua laporan, dan Jawa Barat dua laporan.?Laporan KIPI tersebut berupa keluhan seperti demam, ruam, kejang, dan dirawat. Terkait efek kejang pascaimunisasi, Hindra berpendapat efek tersebut disebabkan oleh riwayat penyakit lain yang pernah dialami sebelumnya atau pada keluarga.

"Kejang biasanya ada riwayat kejang sebelumnya atau di keluarga. Atau kejangnya dari penyakit lain, karena tidak ada dari vaksin," kata dia.?

Menanggapi kasus siswi yang sakit bahkan hingga dirawat di rumah sakit di Demak Banten, Hindra menjelaskan tim ahli Komnas PP KIPI sudah mengumpulkan berbagai data dan penelitian laboratorium dan hasilnya belum ada bukti bahwa si anak sakit karena vaksinasi MR. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: