Jakarta - Jika Yogyakarta populer dengan Jalan Malioboro sebagai tempat menjajakan kerajinan khas oleh para pedagang kaki lima, maka Kota Padang, Sumatera Barat punya Jalan Permindo yang juga tak kalah menarik untuk disinggahi oleh mereka yang hendak berbelanja hingga jalan-jalan.
Jalan Permindo terhubung dengan Pasar Raya Padang dengan panjang sekitar 300 meter yang pada sisi kiri dan kanannya dipenuhi beragam toko, kedai, swalayan hingga hotel yang selalu ramai dikunjungi warga, termasuk mereka yang bermaksud berwisata.
Dengan trotoar yang kian rapi dan lebar jalan ini menjadi surga bagi para pejalan kaki, termasuk pelancong untuk wisata belanja. Lokasi ini kian sempurna dengan pemasangan ratusan payung hias beragam warna, yang dibentangkan menggunakan tali sehingga menjadi salah satu spot foto favorit bagi para remaja.
Pada 17 Agustus 2017 sebanyak 72 pedagang yang ada di Jalan Permindo secara resmi meluncurkan konsep Plaza Rakyat Permindo yang langsung diresmikan oleh Wali Kota Padang Mahyeldi.
Sekilas mendengar kata plaza yang terbayang adalah gambaran gedung mewah, bertingkat, berikut suasana tenang dan nyaman yang ada di dalamnya. Suasana tersebut yang ingin diwujudkan pedagang yang tergabung dalam Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP) Padang tanpa merubuhkan toko-toko yang sudah ada, kemudian menggantinya dengan bangunan bertingkat.
Para pedagang berusaha mewujudkannya dengan mengusung konsep "Plaza Rakyat Permindo" yang mengibaratkan kawasan Jalan Permindo, beserta toko yang ada di kiri-kanan layaknya sebuah plaza besar. Kata plaza sejatinya hanya bentuk fiksi dari penyatuan keinginan seluruh pedagang, untuk melakukan perubahan yang baik di Permindo.
"Dengan Plaza Rakyat Permindo, ketika warga mencari sesuatu barang di toko sepanjang Jalan Permindo, mereka serasa berbelanja di plaza," kata penasehat KPJP Miko Kamal.
Pencanangan Plaza Rakyat Permindo diharapkan bisa memperindah kawasan Permindo, membantu penataan ruang pasar, serta menjaga kelancaran lalu lintas. Ide plaza rakyat muncul dibarengi kesadaran para pedagang akan pentingnya melalukan pembenahan di Permindo. Mereka juga harus berinovasi agar tak tertinggal dengan sistem jual-beli yang kain hari semakin beragam.
Sebagian orang memandang pasar mungkin hanya tempat membeli sesautu barang yang diperlukan. Namun bagi pedagang, peranan pasar lebih dari itu. Karena dari tempat itu mereka menggantung harapan, layaknya sawah bagi seorang petani.
Bersifat dari rakyat untuk rakyat, tak ada mekanisme birokrasi yang rumit dari penerapan plaza rakyat itu. Juga tak ada bagi-bagi saham, bagi keuntungan, sewa-menyewa, dan tetek bengek lainnya. Pedagang tetap berjualan seperti biasanya di toko masing-masing. Tak ada yang berubah dengan pencangan Plaza Rakyat Permindo.
Cukup melayani pembeli dengan baik, maka pedagang secara tidak langsung telah berkontribusi dalam program plaza rakyat. Menurut Miko, melalui Plaza Rakyat Permindo para pedagang akan menggelar sejumlah kegiatan secara bersama.
Pada tahap awal secara swadaya, telah diberi ornamen payung yang menaungi trotoar Permindo sepanjang 300 meter lebih. Selain untuk fungsi artistik, payung-payung tersebut dapat diandalkan sebagai atap ketika berjalan di bawah terik matahari.
Seperti plaza-plaza kebanyakan, sebanyak 72 toko yang terdiri dari toko baju, sepatu, tas, makanan, dan lainnya, juga akan memberikan diskon-diskon setidaknya sekali dalam sebulan. Diskon pertama sekaligus untuk promosi, 72 toko di Permindo memberikan diskon berturut-turut, tanggal 18-19 Agustus 2017. Besaran diskon yang diberikan berkisar antara 10-72 persen.
"Selain untuk promosi tahap awal dihadirkannya Plaza Rakyat, sekaligus berbagi kebahagiaan pada hari kemerdekaan kepada warga," katanya.
Pemberian diskon oleh toko-toko di Permindo itu, ke depan akan rutin diberikan. Setidaknya dalam satu bulan sekali. Jika pemberian diskon bersama-sama masih terasa kurang, maka pedagang juga menyusun program tambahan.
Jangan heran jika nanti menyaksikan karyawan-karyawan dari 72 toko yang ada di Jalan Permindo, memakai seragam kerja yang sama, katanya. "Apakah mereka semua satu perusahaan?", tentu tidak. Memakai seragam kerja bersama juga merupakan salah satu program yang diusung KPJP," ujarnya.
Berbicara tentang plaza tentu harus ada fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan konsumen. Maka pedagang juga merencanakan pendirian fasilitas umum seperti WC, tempat ibadah, dan lainnya. Pada simpang masuk Jalan Permindo rencananya juga akan didirikan gerbang Plaza Rakyat Permindo sebagai penanda.
Inisiatif yang dilakukan pedagang Permindo itu berhasil menuai decak kagum dari Wali Kota Padang Mahyeldi. Karena dinilai ikut berperan membantu pemerintah dalam membenahi, dan menciptakan pasar yang nyaman untuk masyarakat.
Menurut Mahyeldi, itu adalah langkah kreatif yang harus diikuti oleh komunal pedagang di kawasan lain.
"Pedagang-pedagang di lokasi lain juga harus mengikuti langkah ini. Peranan publik dalam hal positif diperlukan untuk kemajuan daerah," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah akan mendukung setiap inovasi bersifat positif yang dilakukan oleh masyarakat.
"Mau pasarnya dibikin gambar, dilukis, atau lain-lain, yang penting bernilai keindahan dan berdampak pada kemajuan daerah, pemerintah akan mendukung. Asal jangan menyalahi norma," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang warga Lapai, Padang, Zusriyanti (47). Ia berharap kehadiran plaza rakyat itu bisa memperbaiki tatanan pasar, dan menghadirkan kenyamanan.
"Jika kondisi pasarnya nyaman, kita belanjanya juga senang. Semoga perbaikan-perbaikan terus dilakukan," ucapnya berharap.
Melalui inovasi yang dilakukan para pedagang, Kota Padang berusaha menyulap kawasan Jalan Permindo menjadi Plaza yang menjadi salah satu lokasi pusat bisnis dan wisata baru yang menarik untuk dikunjungi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait:
Advertisement