Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpar Sebut Kemenlu Mitra Strategis Promosi Wisata Mancanegara 

Menpar Sebut Kemenlu Mitra Strategis Promosi Wisata Mancanegara  Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Menteri Pariwisata RI (Menpar RI), Arief Yahya mengatakan Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) merupakan partner startegis dalam promosi wisata di manca negara.?

Menurut Arief, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kemenlu menyatakan bahwa terdapat lebih dari 8 juta diaspora dan 15.000 lulusan program beasiswa Indonesia yang ada di seluruh penjuru dunia. Potensi tersebut dapat di optimalkan menjadi saluran promosi pariwisata.?

"Kegiatan promosi pariwisata merupakan salah satu dari 5 kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh setiap perwakilan Indonesia di luar negeri, sehingga Kementerian Luar Negeri merupakan partner yang sangat strategis bagi Kementerian Pariwisata," kata Arief usai mengikuti kegiatan Visit Indonesia Tourism Officer - Country Manager Meeting (VITO?CMM) di Bandung, Kamis malam (25/8/2017)

Selain itu, Kementerian Pariwisata telah mengembangkan strategi pemasaran berbasis online dan offline, yang meliputi Brand pariwisata, Peningkatan pengalaman wisatawan, serta kerjasama sektor pemerintah dan swasta.?

Brand pariwisata ?Wonderful Indonesia?, kata Arief, telah mendapatkan pengakuan dunia, sehingga dijadikan basis sebagai bahan pertimbangan pemerintah indonesia dalam membuat Nation Brand yang rencananya akan digagas tahun ini.?

"Kemenpar juga telah mengembangakan pemasaran baik secara online dan offline. Hasilnya, brand Wonderful Indonesia mendapatkan pengakuan dunia,"tuturnya.?

Arief menambahkan sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki semua yang dibutuhkan untuk mengembangkan wisata halal. Wisatawan muslim pada umumnya berkunjung ke Indonesia untuk berlibur dan berekreasi.

Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dihadapkan tantangan tersendiri dalam pengembangan wisata kapal pesiar, jumlah permintaan yang meningkat terhadap perjalanan dengan rute Indonesia belum dapat diimbangi dengan infrastruktur yang tersedia.

"Untuk wisata halal, mereka membutuhkan fasilitas dan pelayanan yang memiliki standar halal. Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan akan mengembangkan kapal pesiar dengan meningkatkan jumlah rute yang sesuai dengan infrastruktur yang ada," paparnya.

Adapun kegiatan Visit Indonesia Tourism Officer - Country Manager Meeting (VITO ? CMM) di Bandung? dihadiri oleh 150 orang peserta yang berasal dari Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri, 19 orang tenaga VITO dari 14 negara ditambah 2 orang tenaga ahli bidang wisata halal dan wisata kapal pesiar, perwakilan dari PHRI, Airline dan Accor Group.?

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program promosi pariwisata yang dilakukan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Meningkatkan kualitas intelegensi pasar? pasar pada negara-negara fokus pasar dan Menguatkan jejaring dengan stakeholder di luar negeri.

Menpar menghimbau agar seluruh VITO memberikan laporan mingguan (Weekly Operation Report?WOR) yang berisi Market Intelligence, Promotion Activation, dan Networking. Dalam kesempatan yang sama.

Menpar juga kembali menegaskan terkait 3 program prioritas Kemenpar di tahun 2017 yaitu Digital Tourism, Homestay, serta Air Connectivity melalui semangat Indonesia incorporated (maju serentak).

Menurutnya, VITO akan difasilitasi terkait informasi pasar serta perubahan kebijakan. Diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dengan perwakilan Indonesia di negara tempat kerjanya.?

"VITO harus membuat analisis pasar serta rekomendasi setiap bulannya, menyusun program kerja tahun 2018, dan diminta untuk mengirimkan laporan mingguan terkait tugas dan fungsinya," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: