Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan BI 7Day reverse repo rate (BI 7-Day RR Rate) sebesar 25 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Ruang pelonggaran lebih lanjut tetap terbuka asalkan bank sentral mampu menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Dody Budi Waluyo mengatakan, ruang pelonggaran suku bunga terbuka setelah inflasi yang terjaga. Saat ini inflasi berada di level 3,88 persen secara year on year (yoy) atau sebesar 0,22 persen pada Juli 2017.
"Penurunan suku bung semata bisa terjadi kalau sepanjang inflasi terjaga, maka peluang itu terbuka," kata dia dalam Pelatihan Wartawan 'Perkembangan Perekonomian Indonesia Terkini' di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Minggu (27/8/2017).
Bukan hanya pencapaian inflasi saja, BI menilai jika ekspektasi inflasi sampai dengan akhir tahun juga akan tetap sesuai dengan target. BI optimistis inflasi akan berada pada empat plus minus satu persen sampai dengan akhir tahun 2017.
"Kenapa inflasi kita prestasinya baik? Yaitu dari inflasi inti dan pangan. Dalam tiga-empat tahun inflasi inti dan volatile food sangat terjaga. Penting hari ini bank sentral tugasnya menjaga ekspektasi. Kalau tidak, akan membentuk ekspektasi yang tidak terjaga dan inflasi tinggi," jelas dia.
Selain inflasi, BI berharap jika nilai tukar rupiah juga akan tetap stabil untuk membuka ruang pelonggaran kebijakan moneter. Dengan nilai tukar yang tetap terjaga, maka akan membantu harga komoditas sehingga dapat memperbaiki kinerja ekspor Indonesia.
"Aliran modal yang masuk masih positif, sehingga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih positif meskipun rendah. Sepanjang ini surplus, kecenderungannya nilai tukar terjaga. Rupiah kita yoy hanya 1,3 persen, volatilitas kita terendah se-Asean di regional," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement