Adanya pembatasan sepeda motor di kawasan Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan memberi?dampak tersendiri bagi ojek online. Peraturan ini dirasa bisa berpengaruh terhadap?penghasilan pengemudi lantaran pengguna nantinya lebih memilih alternatif transportasi lain.
Adalah Juanda pengemudi ojek online dalam naungan Go-Jek yang secara tegas menolak aturan tersebut diimplementasikan pada 11 Oktober mendatang.
"Keberatan dong, nanti penumpang saya mikirnya bisa jalan jauh dari lokasi. Nanti menunggunya kelamaan eh tahu-tahu pas tiba di lokasi di-cancel. Pernah saya dapat order-an di sekitar Sarinah-Thamrin karena muter dan menumpuk di jalur alternatif karena kelamaan penumpangnya ngebatalin. Udah tanya sama satpam pas lagi tanya di-cancel," kata Juanda di Jakarta, Minggu (27/8/2017).
Mendapatkan penumpang dari area Kuningan, kata Juanda, tidak sekali dua kali apalagi bila di jam kerja. "Di daerah Mampang sampai Kuningan setiap hari padat banget jadi banyak kali pada beralih ke Go-Jek, karena lebih praktis enggak mau turun lanjut dari kantor sampai rumah," tutur pria yang beralamat di bilangan Poncol, Jakarta Selatan.
Menurutnya, diharamkannya pesepeda motor melintasi kawasan Kuningan merupakan kebijakan yang keliru. Ia mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah melakukan pembatasan melintas bagi kendaraan roda empat.
"Dibilang kan katanya pembatasan ini mengurangi angka kecelakaan, lah wong saya hampir tiap hari lewat sini (Kuningan) jarang yang ada kecelakaan. Seharusnya yang dibatasi tuh mobil. Lihat tuh dealer mobil makin banyak. Bikin transportasi publik tapi dealer juga menjamur," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement