Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makassar Tandai Hewan Kurban Sehat, Begini Ciri-cirinya

Makassar Tandai Hewan Kurban Sehat, Begini Ciri-cirinya Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) memulai pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan kurban yang diperjual-belikan. Hewan kurban sehat ditandai khusus sehingga masyarakat tidak salah beli. Ciri identik dari tim pemeriksa kesehatan berupa tanda khusus pada tanduk hewan kurban tersebut.

Kepala DP2 Kota Makassar, Abdul Rahman Bando, mengatakan pemeriksaan dilakukan pihaknya guna hewan kurban yang diperjual-belikan di daerahnya terbebas dari penyakit berbahaya, seperti antraks. Karena itu, pemeriksaan dilakukan secara teliti dengan melibatkan ratusan orang yang disebar di belasan kecamatan lingkup Kota Daeng.
"Setiap satu ekor hewan kurban yang telah diperiksa dan dinyatakan layak akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban atau SKKHQ berwarna merah muda dan diberi tanda pada tanduknya sesuai nomor surat tersebut. Kalau hewan kurbannya tidak layak, ya pastinya tidak ada diberikan SKKHQ," kata Rahman, di Makassar, Sabtu, kemarin.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan DP2 Makassar, Rahman menegaskan merupakan upaya pemerintah melindungi masyarakat. Terlebih, konsumsi daging pastinya meningkat saat Idul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan kurban. "Pemeriksaan mutlak untuk memastikan hewan kurban kita layak dan memenuhi persyaratan. Adapun syarat yang mesti dipenuhi merujuk pada syarat kesehatan dan syarat syariat," terang dia.
Menurut Rahman, dalam pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terdapat lima syarat hewan kurban untuk dinilai kelayakannya. Pertama, sehat berdasarkan pemeriksaan kesehatan; kedua, tidak cacat meliputi pincang, buta dan mengalami kerusakan telinga; ketiga, cukup umur; keempat, tidak kurus dan kelima, jantan dengan spesifikasi tidak dikebiri, buah zakar masih lengkap dan letaknya simetris.
Dalam proses pemeriksaan, Rahman mengungkapkan bila terdapat indikasi adanya hewan kurban yang mengidap penyakit, pihaknya akan langsung melakukan isolasi dan diobati. Pihaknya memastikan tidak akan meloloskan hewan sakit untuk dijadikan kurban. Proses pemeriksaan itu sendiri cukup meliputi pengambilan sampel darah ternak dan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner maupun di Laboratorium Mobile.
Proses pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Makassar pada tahun ini terbagi atas lima tim yang disebar di 14 kecamatan dan 1 tim laboratorium. Total petugas yang dilibatkan mencapai 200 orang. Di antaranya yakni 42 pertugas teknis peternakan DP2 Makassar, 100 orang dari gabungan Program Pendidikan Dokter Hewan dan Program Studi Kedokteran Hewan Unhas, serta bantuan dari Perhimpunan Dokter Hewan (PPDH) Sulselbar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: