Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengupayakan suku bunga kredit perbankan turun tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap industri.
"Ya pokoknya suku bunga kredit itu selalu diupayakan untuk bisa turun, tanpa mengganggu atau menimbulkan dampak negatif dari industri, terutama industri perbankan," kata Wimboh di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/8/2017).
Wimboh Santoso mengatakan, jika suku bunga dana turun, berarti suku bunga kredit pun bisa turun.?
"Tinggal suku bunga dana bisa turun atau enggak, kalau suku bunga turun enggak taruh di suku bunga mau taruh di mana sih? Memangnya ada alternatif yang le. Kalau deposito merasa terlalu rendah ya harus di invest dong ke dalam instrumen investasi yang memberikan keuntungan atau return tinggi," katanya.
Menurut dia, perusahaan jika investasinya besar maka imbal hasil atau return yang diperolehnya juga diharapkan besar.?Jadi untuk mendorong investasi maka diarahkan ke media investasi yang mendukung.
"Mendorong untuk investasi, arahkan ke sana, kalau suku bunga diturunkan akan beralih ke investasi yang menghasilkan bunga, kalau merasa bunga deposito kurang menguntungkan beralih ke investasi, media investasinya kita ciptakan, perusahaan harus banyak yang IPO di pasar modal, perusahaan harus banyak keluarkan surat utang, sehingga nanti surat utang berupa bonds, sehingga orang bisa investasi, tapi jangan sampai menciptakan untuk spekulasi, nah kalau spekulasi ada mekanismenya, mengontrol," katanya.
Sementara upaya "caping" sendiri kata dia ditegaskan hanya diterapkan dalam kondisi anomali.?Saat ini ia menegaskan kondisi masih terkendali dengan suku bunga deposito rata-rata enam persen pertahun. Perintah turunkan bunga kredit merupakan permintaan langsung dari Presiden Jokowi.
"Arahan Presiden yang jelas supaya suku bunga kredit bisa diturunkan kan, wong inflasinya sudah rendah, suku bunga BI 7 Day Repo Rate sudah 4,5 persen. Logikanya harus diturunkan yang diikuti oleh penurunan suku bunga deposito, kenapa belum turun ya otomatis OJK diperlukan melihat kepada industri perbankan kenapa kendalanya," katanya.
Menurut dia, bank-bank harus mulai transparan dan terstruktur dalam menetapkan pricing deposito dan pricing?kredit karena transparansi sudah ada ketentuannya sehingga tinggal melakukan monitor dan tracking.
"Ya inikan pertama perlu waktu, transmisi itu butuh waktu," katanya.
Namun ia menegaskan agar segala sesuatunya berjalan dengan lebih baik maka perlu dikomunikasikan lebih awal. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement