PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk (Telkom) mengerahkan segenap personil 7X24 jam untuk fokus menyelesaikan target penyelesaian satelit Telkom 1 yang telah dicanangkan jajaran direksi pada tanggal 10 September 2017. Lebih dari 1000 teknisi Telkom Group dari seluruh Indonesia dalam pemulihan ini
Dirut PT Telkom Alex J Sinaga menekankan kepada seluruh jajaran personal untuk fokus pada proses migrasi pelanggan baik dalam hal penyiapan transponder pengganti maupun repointing antena di sisi pelanggan.
"Proses pemulihan layanan Telkom 1 dilakukan dengan memigrasikan pelanggan ke satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S dan lainnya," kata Alex dalam keterangan resminya yang diterima di Bandung, Rabu (30/8/2017).
Alex mengungkapkan saat ini progres pemulihan satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti sudah mencapai 100 persen sesuai target yang telah direncanakan. Secara keseluruhan baik itu progres penyediaan transponder dan repointing antena ground segment mencapai 55 persen dan akan dilakukan secara bertahap hingga 10 September 2017.
"Tercatat Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site," katanya
Untuk mengawal proses recovery berjalan maksimal, TelkomGroup membentuk posko crisis center yang beroperasi 7?24 jam. Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga beserta seluruh jajaran Direksi Telkom mengawal langsung proses recovery dimana seluruh progress terupdate.?
Crisis center merupakan pusat informasi semua proses recovery layanan pelanggan sekaligus sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengeksekusi setiap langkah-langkah yang dianggap perlu bagi percepatan penyelesaian gangguan layanan.
Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 terus melakukan investigasi, dimana saat ini sedang menjalankan prosedur prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif. Rencana tindak lanjut untuk satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari kedepan dan tidak tertutup adanya kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.
"Berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi dengan Lockheed Martin pada tahun 2014 dan 2016 satelit Telkom 1 dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun kedepan,sekurang kurangnya sampai dengan tahun 2019, dimana hal ini sesuai dengan best practice di industri satelit," ujar Alex
Sejak tahun 2016 Telkom telah memutuskan untuk meluncurkan satelit Telkom 4 di pertengahan 2018 yang memang telah direncanakan pada saat itu untuk menggantikan satelit Telkom 1 di slot orbit 108 BT.
"Jumlah kapasitas satelit Telkom 4 lebih besar dibandingkan dengan satelit Telkom 1 sebagai upaya memenuhi kebutuhan transponder yang kian meningkat,"
Dengan tidak berfungsinya satelit Telkom 1, lanjut Alex, pihaknya akan mengawal ketat agar peluncuran satelit Telkom 4 dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan.
"Sehubungan dengan kejadian ini, Manajemen TelkomGroup menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya para pelanggan Satelit Telkom 1. Telkom akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dan pelanggan di Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Advertisement