Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hebat, Potensi UMKM Indonesia Lebih Unggul dari Kanada

Hebat, Potensi UMKM Indonesia Lebih Unggul dari Kanada CEO & Founder GS Group Indonesia Gemma Sasmita dalam kegiatan ICE 2017 di Balai Kartini, Jakarta. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di Indonesia terdapat 57,9 juta pelaku UKM dan jumlah terbesar berada di sektor perdagangan, pertanian, dan industri pengolahan. Rata-rata menghasilkan sekitar enam juta pekerjaan setiap tahunnya. Kemudian jumlah meningkat tajam sejak era orde baru yang mencapai 39,765 juta sampai 57 Juta di tahun 2016.

Hal ini diutarakan oleh Konseptor Sistem Informasi Kementerian Koperasi dan UKM Gemma Sasmita saat mengomentari kondisi UKM di negara Kanada dengan Indonesia dalam akun media sosial di Jakarta, Kamis (31/8/2017).

"Kontribusi sektor UMKM meningkat dari 57,84% menjadi 60,34%. Serapan tenaga kerja tumbuh dari 96,99% menjadi 97,22% dalam periode lima tahun terakhir. Kontribusi sektor UMKM terhadap ekspor Indonesia tahun lalu 15,8%. Angka tersebut memang tertinggal jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Misalnya, Thailand sebesar 29,5% dan Filipina 20%," ungkap Gemma.

Ia menyimpulkan UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian, UMKM memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Gemma juga mengatakan Indonesia memiliki lebih besar potensi dari Kanada yang hanya memiliki 1,1 juta pelaku UKM, dengan jumlah UKM terbesar ada di sektor perdagangan dan ritel grosir (18,8%). Rata-rata menghasilkan sekitar 100.000 pekerjaan setiap tahunnya.

Satu dari empat UKM Kanada berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (Litbang). Hanya separuh dari perusahaan baru (51%) bertahan pada tahun kelima operasi mereka. Potensi yang dimiliki Indonesia terlihat dari kuantitas yang jelas jauh berbeda dengan Kanada. Menurut Gemma, Indonesia masih bisa menjadi yang lebih baik jika terus memperbaiki kualitas.

Selain itu, rencana Menteri keuangan Kanada, Bill Morneau untuk menutup celah pajak bagi pelaku usaha kecil di Kanada diakuinya sangat baik.

"Namun perlu diimbangi dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung usaha mereka, adanya perbaikan dan penambahan layanan bagi pelaku usaha kecil di sana, bagaimanapun juga mereka adalah usaha kecil," tambahnya.

Sementara itu di Indonesia, rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani menerapkan pajak UMKM 1% dari omzet dan bahkan isunya turun menjadi 0,25% dinilainya sebagai langkah yang sangat baik untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.

"Karena, kalau mau negara menjadi besar dan keren, pajak adalah yang utama harus diselesaikan. Apalagi saat ini pemerintah telah mempersiapkan fasilitas pendukung UMKM berbasis tekhnologi yang siap bersaing dengan Kanada," tutupnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: