PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menerbitkan Obligasi dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III sebesar Rp10 triliun. Pada tahap pertama, Waskita akan menerbitkan Obiigasi dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp3 triliun.
Dalam obligasi tersebut, perseroan menawarkan dalam dua seri yakni, Obligasi Seri A berjangka waktu 3 Tahun dengan bunga dikisaran 8,0-8,75 persen per tahun dan Obligasi Seri B dengan Jangka waktu 5 Tahun dengan bunga dikisaran 8,5-9,25 persen per tahun. Di mana obligasi masing-masing akan dibayarkan setiap triwulan.
Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk mengatakan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi biaya-biaya Emisi akan digunakan Perseroan sebesar 80 persen untuk modal kerja Perseroan dalam pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil, Gedung, dan EPC. Di antaranya pembelian bahan konstruksi, biaya peralatan, biaya subkontraktor serta upah tenaga kerja.
"Sedangkan sebesar 20 persen akan digunakan untuk investasi di anak perusahaan dalam bentuk setoran modal. Seluruh lnvestasi yang dilakukan Perseroan kepada Entitas Anak adalah dalam rangka ekspansi usaha yang akan memberikan kontribusi bagi keberlangsungan bisnis Perseroan," tuturnya.
Pada aksi korporasi ini, Waskita Karya menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indopremier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi, dan Wali Amanat oleh PT Bank Mega Tbk. Obligasi yang ditawarkan tersebut telah memperoleh pemeringkatan A-(idn) (Single A Minus) dari PT Fitch Rating Indonesia.
Rencananya, Masa Penawaran awal (Book Building) Obligasi akan dilangsungkan pada tanggal 06-19 September 2017, sedangkan perkiraan Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada tanggal 02-03 Oktober 2017 dan untuk pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 09 Oktober 2017.
Sebagai informasi, pada tahun 2016 Waskita telah mencatat peroiehan niiai kontrak baru Rp69,97 triliun atau naik sekitar 118% dari tahun 2015 yang sebesar Rp32,08 triliun. Kontrak dalam pengerjaan sebesar Rp104,02 triliun atau naik 100% lebih dan tahun 2015 sebesar Rp51,83 triliun. Pendapatan usaha Rp23,78 triliun atau naik sebesar 68,07% dari tahun 2015 yang sebesar Rp14,15 triliun, dan laba bersih Rp1,81 triliun atau naik 76,6% dari tahun 2015 yang sebesar Rp1,04 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement