Pembentukan cluster pangan yang sesuai arahan Presiden Jokowi harus dipercepat. Diakui Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, hal tersebut membutuhkan pembiayaan, sebab akan ada ongkos kerja yang akan dipinjamkan kepada petani. Pembiayaan ini, tegas Puspayoga, akan segera dicarikan solusinya.
?Contohnya BUMR Pangan di Sukabumi yang mendapatkan pinjaman kepada petani untuk ongkos kerja sebesar Rp 13.400 dari dana kemitraan PT Pertamina,? kata Menkop dalam Temu Konsultasi Peningkatan Peran Koperasi untuk Ketahanan Pangan Nasional, Kamis malam (7/9/2017) yang dihadiri sejumlah pengurus koperasi dan kepala dinas.
Konsep cluster pangan yang akan difasilitasi oleh pemerintah ini menduplikasi BUMR Pangan di Sukabumi yang sudah berhasil lebih dulu. Luwarso pendiri BUMR Pangan mengemukakan bahwa melalui konsep ini koperasi menjadi sumber ketahanan pangan, menjamin stok pangan nasional dan kesejahteraan petani.?
BUMR Pangan didirikan oleh Koperasi Ar Rohman yang juga diketuai Luwarso. Menurut Luwarso ide membangun BUMR Pangan untuk menjamin kualitas produksi dan pemasaran produksi petani yang merupakan anggota Koperasi Ar Rohman.?
Luwarso mengatakan dengan adanya BUMR Pangan dibangun Rice Mill, dengan demikian penjualan gabah petani terjamin harganya.
?Saat ini kami membeli BUMR pangan membeli gabah dari petani Rp 4.000 per kg, di atas HET pemerintah,? kata Luwarso dalam kesempatan yang sama.
Produksi BUMR Pangan Sukabumi saat ini mencapai 1,5 ton per jam dengan luas lahan pertanian 1.000 ha. Menurut Luwarso, cluster pangan nantinya tidak hanya memproduksi beras tapi tujuh komoditas utama pertanian, yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, tebu, hortikulutura, dan peternakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement