Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluncuran Rudal Korea Utara Di Atas Wilayah Jepang Perdalam Ketegangan Regional

Peluncuran Rudal Korea Utara Di Atas Wilayah Jepang Perdalam Ketegangan Regional Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Jakarta -

Korea Utara menembakkan sebuah rudal yang terbang di atas Hokkaido utara Jepang jauh ke Samudra Pasifik pada hari Jumat, pejabat Korea Selatan dan Jepang mengatakan, upaya tersebut juga memperdalam ketegangan di Semenanjung Korea setelah uji coba Pyongyang yang baru-baru ini dilakukan oleh Korea Utara dan diwartakan sebagai uji coba nuklir terkuat.

?Rudal tersebut terbang di atas Jepang dan mendarat di Pasifik sekitar 2.000 km (1.240 mil) timur Hokkaido,? Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan kepada awak media.

Pengumuman peringatan tentang rudal tersebut berkobar sekitar pukul 7 pagi (2200 GMT Kamis) di beberapa bagian utara Jepang, sementara banyak penduduk menerima peringatan di telepon genggam mereka atau melihat peringatan di TV yang menghimbau mereka untuk berlindung.

Sekretaris Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan peluncuran tersebut "menempatkan jutaan orang Jepang sebagai korban", meskipun penduduk di utara Jepang tampak tenang dan menjalankan bisnis mereka seperti biasa setelah peluncuran kedua dalam waktu kurang dari sebulan.

?Rudal tersebut mencapai ketinggian sekitar 770 km (480 mil) dan terbang selama sekitar 19 menit dengan jarak tempuh sekitar 3.700 km (2.300 mil),? menurut militer Korea Selatan cukup jauh untuk mencapai wilayah Amerika Serikat di Guam.

Militer A.S. mengatakan segera setelah peluncurannya, mereka mendeteksi satu rudal balistik jarak menengah namun rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman ke Amerika Utara atau wilayah Guam A.S. di Guam, yang terletak 3.400 km dari Korea Utara. Pyongyang sebelumnya mengancam akan meluncurkan rudal ke Guam.

"Kisaran tes ini penting karena Korea Utara menunjukkan bahwa mereka bisa mencapai Guam dengan rudal ini," ujar Union of Concerned Scientists dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (15/9/2017).

Namun, dikatakan keakuratan rudal tersebut, masih pada tahap awal pembangunan dan masih rendah sehingga akan sulit menghancurkan Pangkalan Angkatan Udara Andersen A.S. di Guam.

Pejabat A.S. mengulangi komitmen Washington yang "tegas" untuk membela sekutu-sekutunya. Sekretaris Negara Rex Tillerson menyerukan "tindakan baru" melawan Korea Utara dan mengatakan "provokasi yang terus berlanjut hanya memperdalam isolasi diplomatik dan ekonomi Korea Utara".

?Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggemakan pandangan tersebut dan mengatakan bahwa dialog dengan Korea Utara tidak mungkin dilakukan pada saat ini. Dirinya memerintahkan para pejabat untuk menganalisa dan juga mempersiapkan kemungkinan ancaman baru oleh Korea Utara, termasuk serangan elektromagnetik dan juga serangan biokimia,? ungkap seorang juru bicara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: