Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong penggunaan benih jagung berkualitas agar produktivitas tanaman pangan itu maksimal dan bisa mendukung swasembada jagung.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Sabtu (23/9/2017) mengatakan, pada 2017 Bantul sudah swasembada jagung, hal itu karena makin banyak petani yang menggunakan benih jagung berkualitas.
"Dengan produktivitas yang tinggi didukung luasan tanaman jagung, maka panenan jagung tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan daerah sendiri, namun sudah dikirim untuk memenuhi kebutuhan benih di luar daerah," katanya.
Menurut dia budi daya tanaman jagung di Bantul tersebar pada 17 kecamatan, namun data dari instansinya menunjukkan beberapa kecamatan yakni Bambanglipuro, Pajangan, Pundong, Dlingo dan Sewon memiliki produktivitas terbesar dibanding kecamatan lain.
"Tetapi tantangan yang dihadapi petani jagung ada pada harga jagung yang relatif rendah dibanding dengan beras, kedelai dan sebagainya. Meski demikian, kami berharap Bantul tetap swasembada jagung," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Saprotan Benih Utama yang merupakan distributor benih jagung hibrida Dekalb Monsanto Indonesia Yuri Wibowo mengatakan pihaknya mencatat adanya kenaikan permintaan signifikan pada benih jagung hibrida dalam setahun terakhir.
"Awal 2016, permintaan benih jagung hibrida area Jateng-DIY mencapai 400 ton, namun pada 2017 ini permintaan naik 50 persen. Kami targetkan hingga akhir tahun bisa mendistribusikan sedikitnya 600 ton benih jagung hibrida Dekalb Monsanto," katanya.
Menurut dia Monsanto Indonesia mempunyai dua produk unggulan yakni Dekalb DK771 dan Dekalb DK959. Dekalb DK 771 merupakan produk benih jagung hibrida dengan keunggulan utama tahan serangan penyakit terutama penyakit bulai jagung.
"Selain tahan penyakit, Dekalb DK771 juga cocok untuk ditanam di lahan-lahan marjinal atau kurang subur. Dengan usia panen yang lebih singkat, produktivitas benih ini bisa mencapai di atas 11 ton per hektare," katanya.
Sementara benih Dekalb DK959 idealnya ditanam di lahan sawah bekas padi yang mempunyai sistem irigasi, hasil produksi dari benih ini mencapai delapan hingga sembilan ton per hektare.
Corporate Engagement Lead Monsanto Indonesia Herry Kristanto mengatakan melalui Dekalb Learning Center pihaknya mengedukasi petani jagung menerapkan pola pertanian teknologi tepat guna. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement