Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menuturkan uang keluar (net outflow) dari provinsi ini pada triwulan III-2017 di angka Rp2,16 triliun karena aliran kas keluar (cash outflow) mengalami peningkatan.
Kepala Kantor BI Provinsi Jambi V Carlusa, di Jambi, Minggu, mengatakan untuk aliran kas masuk (cash inflow) pada triwulan III-2017 menunjukkan penurunan sebesar 1,54 persen (yoy) atau menjadi Rp754,71 miliar, sementara untuk aliran kas keluar (cash outflow) mengalami peningkatan 4,64 persen (yoy) atau sebesar Rp2,91 triliun.
"Terjadi net outflow sebesar Rp2,16 triliun, dan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya juga mengalami net outflow sebesar Rp2,02 triliun," ungkapnya.
Berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Jambi Agustus 2017 pada triwulan-III, peningkatan net outflow secara umum disebabkan oleh tinggi arus transaksi keluar yang bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri 1438 Hijriah.
Sedangkan, nilai lalu lintas pembayaran nontunai melalui kliring lokal pada triwulan laporan secara nominal tercatat sebesar Rp1,68 triliun atau menurun 29,22 persen, sementara secara lembar menurun menjadi 47.162 lembar atau sebesar 32,78 persen (yoy) dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Namun terjadi peningkatan layanan keuangan digital (LKD) yang dikelola oleh 2 bank umum, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan jumlah LKD hingga Juni 2017 sebanyak 2.870 LKD atau meningkat dibandingkan posisi Maret 2017 sebanyak 2.525 agen LKD.
Adapun, frekuensi layanan kas keliling dan kas dalam kantor pada triwulan II-2017, lanjut Carlusa, sebanyak 50 kali.
Sementara itu, untuk pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) di Provinsi Jambi sebesar Rp365,48 miliar, atau 48,43 persen dari total inflow Provinsi Jambi, angka itu meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (101,81 persen).
"Untuk uang rupiah tidak asli yang ditemukan di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Jambi pada triwulan laporan mencapai 245 lembar, jumlah itu menurun dibandingkan triwulan sebelumnya mencapai 427 lembar," pungkasnya. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement