Pemkab Karangasem, Bali, mengklaim telah menyiapkan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang mencapai 50.000 ton dalam rangka mengantisipasi kekurangan stok beras yang nantinya disalurkan ke sejumlah posko pengungsian.
"Kami memiliki stok beras 50.000 ton untuk mengantisipasi apabila terjadi kekurangan beras untuk para pengungsi," tutur Bupati Karangasem, Ayu Mas Sumantri usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar yang melakukan peninjauan pengungsi di GOR Sweca Pura, Klungkung, Minggu (24/9/2017).
Selain ketersediaan CBP yang dimiliki Pemkab Karangasem, lanjut Sumantri, kesiapan stok beras untuk para pengungsi Gunung Agung juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali dengan menyiapkan stok 200.000 ton.
Sumantri mengatakan, stok beras milik Pemkab Karangasem ini diyakini mampu untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama satu bulan ke depan. "Saya yakin masalah kekurangan beras sudah dapat teratasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Penanggulangan Bencana Pengungsi di Desa Manggis, Wayan Gede Susila mengatakan, jumlah pengungsi yang ada di posko pengungsian setempat berdasarkan data saat ini mencapai 1.843 jiwa.
"Saat ini yang menjadi permasalahan pengungsi di posko ini adalah perlu adanya tambahan alas tidur, selimut balita, tangki untuk menampung air bersih," ujarnya.
Untuk sarana mandi cuci kakus (MCK), lanjutnya, sudah ada 10 unit yang disiagakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi di posko Lapangan Desa Adat Manggis.
Mas Sumantri menambahkan, untuk relokasi anak-anak, balita dan lansia sudah disiapkan posko khusus yakni digedung yayasan terdekat. "Upaya ini dilakukan, apabila anak-anak, balita dan lansia memerlukan perawatan lebih cepat mendapatkan pelayanan," ungkapnya.
Untuk lokasi ibu hamil juga diungsikan ke puskemas terdekat agar mendapat pelayanan lebih baik ke depannya. "Kami juga menyiapkan sekolah di dekat pos pengungsian agar anak-anak yang ikut mengungsi ini juga dapat pendidikan yang layak dan berkumpul dengan teman-temannya kembali," pungkasnya. (HYS/Ant)
?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement