Ekonom PermataBank, Josua Pardede menyatakan bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yakni BI 7day RR Rate selama dua kali berturut-turut baru akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit perbankan pada 1-2 bulan mendatang.
Data BI menyebutkan, pada Juli 2017 rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,73%, turun sedikit bila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,77%. Demikian halnya dengan suku bunga simpanan dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan yang masing-masing tercatat 6,56%, 6,89%, dan 7,04%, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,62%, 6,95%, dan 7,05%. Josua menuturkan, penurunan suku bunga acuan BI diperkirakan akan langsung mempengaruhi suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
"Penurunan suku bunga PUAB pada umumnya direspon dengan penurunan suku bunga deposito yang selanjutnya akan mendorong juga penurunan suku bunga kredit. Transmisi kebijakan moneter ini yang pada akhirnya mempengaruhi suku bunga kredit," ujar Josua kepada Warta Ekonomi, di Jakarta, Senin (25/9/2017).
Namun, lanjut Josua, penurunan suku bunga kredit juga masih dipengaruhi overhead margin cost perbankan serta risk premium yang dipengaruhi oleh tinggi/rendahnya risiko kredit.
"Penurunan suku bunga acuan BI sebesar 25 bps diperkirakan akan berimplikasi pada penurunan suku bunga deposito sekitar 20-25 bps yang selanjutnya diikuti oleh penurunan suku bunga kredit meskipun akan lagging sekitar 1-2 bulan setelah efektif penurunan suku bunga acuan," jelasnya.
Sebagaimana diketahun, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 22 September 2017? lalu memutuskan untuk menurunkan BI 7-day RR Rate sebesar 25 bps dari 4,50% menjadi 4,25%. Penurunan ini diikuti dengan suku bunga Deposit Facility yang turun 25 bps dari 3,75% menjadi sebesar 3,50% dan Lending Facility turun 25 bps dari 5,25% menjadi 5,00%, erlaku efektif sejak 25 September 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement