Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Produk Indonesia ke China Diklaim Naik Signifikan

Ekspor Produk Indonesia ke China Diklaim Naik Signifikan Kredit Foto: Antara/Bayu Prasetyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai ekspor produk dari Indonesia ke Provinsi Jiangsu di China tercatat menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 54,8 persen pada paruh pertama 2017.?Deputi Direktur bidang Investasi dan Hubungan Luar Negeri pada Komisi Pembangunan dan Reformasi Provinsi Jiangsu, Hang YouFei, menjelaskan kenaikan nilai ekspor tersebut menunjukkan bahwa wilayah yang terletak di pesisir timur-tengah China itu memiliki hubungan dagang yang menjanjikan dengan Indonesia dan negara lain di kawasan Asia Tenggara.

"Ini artinya perdagangan luar negeri Jiangsu berpotensi besar untuk semakin berkembang pada masa depan," kata YouFei saat menerima kunjungan para wartawan negara-negara ASEAN di Nanjing, Senin.

Dengan nilai 1,7 miliar dolar AS, Jiangsu mengimpor produk pertanian seperti karet, beras, dan minyak kelapa sawit; produk mineral seperti baja dan besi; serta produk tekstil.?Sementara itu, nilai ekspor Jiangsu ke Indonesia pada semester pertama 2017 mencapai 2,61 miliar dolar AS atau meningkat 8,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Komoditas ekspor Jiangsu ke Indonesia didominasi produk mekanikal dan elektrikal.

Sebagai provinsi yang mengandalkan pertumbuhan ekonomi dari sektor industri, Jiangsu menjadi provinsi dengan nilai perdagangan luar negeri tertinggi di daratan China yakni sebesar 24,5 miliar dolar AS pada 2016.?Provinsi yang memiliki pertumbuhan rata-rata per tahun 7,8 persen itu telah membangun kerja sama perdagangan dan investasi dengan lebih dari 2.000 negara dan wilayah di seluruh dunia.

"Dalam beberapa tahun terakhir kami berhasil memelihara hubungan yang baik dengan banyak negara," tutur YouFei.

Tidak hanya dengan Indonesia, nilai ekspor produk dari ASEAN ke Jiangsu juga menunjukkan kenaikan seperti dari Malaysia (20,8 persen); Thailand (20,7 persen); dan Filipina (19,4 persen). (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: