Belum lama ini Citi menjadi tuan rumah bagi lebih dari 220 klien di acara Belt and Road Forum di Beijing. Acara yang digelar untuk mempertegas komitmen perusahaan dalam mendukung klien-klien Tiongkok maupun global melalui berbagai peluang ini ditawarkan melalui Belt and Road Initiative (BRI).
Acara tersebut mencakup pemaparan bisnis terkini yang dibawakan oleh tim eksekutif senior Citi dari 58 pasar yang dilayani Citi dalam lingkup Belt and Road. Sebanyak 65 pasar BRI mencakup hampir 40% dari perdagangan global dan 30% dari PDB. Ini adalah rumah bagi lebih dari 4,6 miliar orang, atau lebih dari 60% populasi dunia.
Chief Executive Officer Citi Asia-Pacific Francisco Aristeguieta mengatakan BRI adalah inisiatif transformasional berskala global yang memungkinkan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Citi memiliki posisi yang ideal untuk menjadi mitra pilihan bagi klien-klien dengan kemampuan tingkat dunia, keahlian lokal, dan jaringan global yang tak tertandingi di Belt and Road.
Presiden dan Chief Executive Officer Citi China Christine Lam menuturkan Citi memiliki rekam jejak yang panjang dalam mendukung klien-klien dari Tiongkok yang berada di seluruh dunia dan di sepanjang wilayah Belt and Road.
"Kekuatan Citi terletak pada jaringan global kami yang luas dan matang, platform produk yang komprehensif, kemampuan yang kuat untuk berinovasi, dan pemahaman mendalam tentang pasar Tiongkok. Kami berharap dapat melanjutkan tradisi melayani klien yang telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan meningkatkan konektivitas dan membantu mewujudkan ambisi global mereka,? katanya di Jakarta, Senin (9/10).
Mendukung dan memfasilitasi perdagangan global adalah bagian dari DNA Citi. Pada sekitar tahun 1860, Citi mendukung peletakan kabel trans-atlantik pertama dan pada 1990-an pembukaan Terusan Panama yang membawa perdagangan antarnegara menjadi lebih dekat.
BRI memiliki ambisi serupa dan bukan hanya sekadar membantu klien-klien Citi dalam bidang perdagangan mereka, tetapi juga dalam lingkup pasar modal, pinjaman, layanan sekuritas, konsultasi, lindung nilai FX, dan tingkat suku bunga di berbagai mata uang dan mengelola kebutuhan manajemen kas.?
Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi menambahkan Indonesia menawarkan potensi yang besar untuk berinvestasi. Sejalan dengan terbukanya prospek investasi serta inisiatif dari global, Citi Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk mengajak investor lokal dan global menemukan peluang kerja sama ekonomi dan peningkatan hubungan antarnegara.
"Citi memiliki riwayat operasional selama lebih dari 100 tahun di negara-negara Belt and Road. Citi mulai beroperasi pada tahun 1902 di Asia, termasuk di Tiongkok dan di Asia Tengah bank ini merupakan? salah satu bank internasional pertama yang memulai operasi di Kazakhstan, dibuka di Rusia pada 1916, dan sejarah bank ini di negara-negara Timur Tengah sudah dimulai sejak tahun 1950-an," tambah Batara.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan Tiongkok yang berkembang menjadi pemimpin global di industri masing-masing. Agar dapat lebih memberikan pelayanan kepada klien-klien Tiongkok di seluruh dunia, pada 2009 Citi Tiongkok mendirikan China Desks untuk mendukung perusahaan-perusahaan Tiongkok. Saat ini Citi memiliki sembilan China Desks di Hong Kong, Singapura, London, New York, Dubai, Johannesburg, Sao Paulo, Kazakhstan, dan Kenya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Advertisement