Pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim bersama Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur untuk pembahasan solusi bonus demografi (melimpahnya usia produktif antara umur 15-64 tahun).
Data di Provinsi Jatim menyebutkan, bonus demografi sendiri mencapai 69,60 persen di tahun 2017. Hal itu, diperlukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama pendidikan vokasi dalam mencetak tenaga kerja terampil, serta mengikis jumlah pengangguran.
Menurut Gubernur Jatim Soekarwo provinsi Jatim bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2019 mendatang.
"Bonus demografi ini lebih cepat karena Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Jatim hanya 0,59 % di bawah?nasional 1,03?%," terang Soekarwo dalam rapat pembahasan solusi bonus demografi yang diikuti 10 oleh PTN Jatim anggota paguyuban di Surabaya, Selasa (17/10/2017).
Gubernur Jatim yang sering disapa Pakde ini mengakui, ?pihaknya tengah mematangkan strategi, salah satunya pendidikan vokasional.
"Nantinya kami akan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, untuk menjadi mentor siswa SMK/SMA dalam pendidikan vokasional ini," kata Pakde.
Ketua Paguyuban yang juga Rektor Universitas Jember Mohammad Hasan mengatakan, perlu ada sinergitas antara pemerintah daerah (pemda) Provinsi dengan perguruan tinggi menghadapi era Sustainable Development Goals (SDGs).
"Mudah-mudahan konsep education nomic ini bisa terjadi terwujud di Jawa Timur. Dan pendidikan yang berkualitas menjadi salah satu goal dari 17 goal di era SDGs," ungkap Hasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement