Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emil: Saya Tidak Mau Terlalu Jauh Campuri Golkar

Emil: Saya Tidak Mau Terlalu Jauh Campuri Golkar Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung. | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Kandidat Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak mau mencampuri terlalu jauh urusan partai Golkar yang sebelumnya memiliki calon lain yaitu Dedi Mulyadi dalam ajang Pilkada Jabar.

Kang Emil, sapaan Wali Kota Bandung ini mengaku dirinya mengapresiasi partai berlambang pohon beringin tersebut menjatuhkan pilihan Cagub Jabar kepadanya.?

Menurut Emil, partai Golkar dari awal melakukan rasionalisasi pilkada yang menginginkan kemenanga dengan merujuk pada hasil survey dimana nama Ridwan Kamil selalu konsisten dalam hasil jajak pendapat tersebut.

"Mungkin karena saya konsisten di hasil surveynya baik. Jadi itu dijadikan alasan Golkar memilih saya. Karena pada dasarnya saya tidak ingin mencampuri terlalu jauh ya. Apalagi Golkar sudah ada calonnya pak Dedi Mulyadi tapi itu tadi, rasionalisasi pilkada itulah yang menjadi alasan," katanya kepada wartawan di Bandung, Sabtu kemarin.

Sejauh ini partai Golkar belum secara resmi memanggil Emil untuk maju dalam pilgub Jabar baik melalui sambungan telpon, pertemuan maupun jumpa pers.

"Saya sampaikan hingga kini, saya belum dipanggil oleh partai Golkar. Jadi semua berita Golkar via pertemuan, telpon dan press conference, saya belum bisa membuat rilis resmi," ungkap Emil

Kang Emil pun menyampaikan apresiasinya kepada partai Golkar jika memang mengusung dirinya di Pilgub Jabar. Apabila terjadi kecocokan, Dia pun mengajak partai Golkar untuk berjuang bersama-sama memajukan pembangunan di Jawa Barat.

"Intinya saya berterima kasih karena partai Golkar. Maka kalau cocok mari bersama-sama berjuang. Tidak cocok pun saya tidak akan memaksakan," tegas Emil

Ditanya soal calon wakil Gubernur Jabar yang akan mendampingi Emil. Dia menegaskan tetap keputusan tersebut berada pada partai koalisi yakni PPP, PKB, Nasdem dan Golkar. Mungkin ada opsi dimusyawarahkan atau dikontestasi dengan diberi waktu dua bulan sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum. Hal itu dilakukan untuk mensosialisasikan diri dari masing-masing calon partai.

"Siapa yang berakhir dengan baik maka akan menjadi pasangan saya di Pilgub Jabar nanti," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: