Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal III 2017, Pertamina Bukukan Laba USD1,99 Miliar

Kuartal III 2017, Pertamina Bukukan Laba USD1,99 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba USD1,99 miliar di kuartal III 2017 atau senilai Rp26,9 triliun. Harga minyak mentah ICP rata-rata selama 9 bulan di 2017 naik 29 persen dari periode yang sama di 2016. Pendapatan Pertamina sendiri hanya naik 18 persen, yakni dari USD26,62 miliar menjadi USD31,38 miliar dengan amanat pendistribusian BBM PSO dengan harga yang tidak berubah.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menjelaskan, laba yang diraih perusahaan masih cukup baik di tengah tantangan yang dihadapi Pertamina. Pendapatan Pertamina hanya naik 18% dari 26,62 miliar dolar AS menjadi 31,38 miliar dolar AS dengan amanat distribusi BBM subsidi.

"Pertamina masih tetap bisa mencatatkan laba, di tengah penugasan dalam penyediaan BBM bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dengan harga sesuai ketetapan pemerintah. Pertamina juga secara maksimal melakukan langkah-langkah penghematan dari pengadaan di sektor hulu dan hilir tanpa mengganggu operasional dan tidak mengurangi kualitas," jelas Massa di Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Lanjutnya, apabila mengacu pada formula penghitungan harga BBM, kinerja keuangan Pertamina lebih baik, dimana pendapatan bisa mencapai USD32,8 miliar dan nett income USD3,05 miliar.

Namun, Massa menekankan bahwa selisih pendapatan tersebut telah dikembalikan sebagai kontribusi Pertamina kepada masyarakat untuk menutup selisih harga jual BBM sebesar USD1,42 miliar (sekitar Rp19 triliun), belum termasuk kontribusi dalam bentuk PPN dan PBBKB. Sesungguhnya, nilai tersebut sangat dibutukan Pertamina untuk investasi di sektor hulu, kilang, dan proyek-proyek strategis lainya.

Kinerja positif juga disokong oleh produksi minyak sepanjang Januari-September 2017 mencapai 342 ribu barel per hari (MBOPD) atau tumbuh 11 persen dibandingkan periode sama 2016 sebesar 309 MBOPD. Sementara?produksi gas tumbuh 4 persen dari 1.953 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada periode Januari-September 2016 menjadi 2.030 MMSCFD pada periode yang sama 2017. Dengan begitu, total produksi minyak dan gas mengalami kenaikan 7 persen, dari 646 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) menjadi 693 MBOEPD.??

Sementara itu, kinerja panas bumi mengalami pertumbuhan cukup signifikan, yakni 31 persen dari 2.233 Giga Watt Hour (GWh) pada sembilan bulan pertama 2016 menjadi 2.932 pada periode sama tahun 2017.?

"Peningkatan produksi geothermal Pertamina menunjukkan komitmen tinggi perusahaan terhadap pengembangan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, serta mendorong peningkatan rasio elektrifikasi dari panas bumi dengan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tanaga panas Bumi yang saat ini mencapai 587 MW,"?ungkap Massa.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: