Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Pulau Sangihe, RNI Garap Tol Laut dan Rumah Kita Pertama

Di Pulau Sangihe, RNI Garap Tol Laut dan Rumah Kita Pertama Di Pulau Sangihe, RNI Garap Tol Laut dan Rumah Kita Pertama  | Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tol Laut merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok dan menggerakan roda perekonomian secara efisien dan merata.

Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan sarana dan prasarana transportasi serta bahan komoditas yang diangkut antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melalui anak perusahaannya yaitu PT Rajawali Nusindo dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Pelni (Persero) membentuk satu konsorsium dengan menggunakan metode mendekatkan gudang ke masyarakat.

Untuk tujuan Indonesia bagian timur, untuk pertama kalinya RNI mengangkut kebutuhan pokok dan kebutuhan penting lainnya dengan tujuan Sangihe-Kepulauan Lirung-Morotai dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Rabu (8/11/2017). Hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan disparitas harga di pulau-pulau terpencil di Indonesia Timur.

Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan bahwa kedatangan dirinya di Surabaya guna meninjau langsung proses tol laut tersebut. Baru kali ini hal itu dilakukan?karena Rumah Kita di Sangihe baru selesai dibangun.

"Dengan konsep Rumah Kita, pedagang dan masyarakat di daerah bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dan lainnya dengan harga lebih murah dan cepat. Sebaliknya, bisa mengirimkan produksi dari daerah terutama hasil pertanian dan perikanan untuk dijual dengan cepat dan biaya murah," jelas Didik dalam keterangan yang diterima (11/10/2017).

Komoditas yang diangkut kapal ini total nilainya Rp1,1 miliar dengan rincian barang terdiri dari beras 22 ton, gula bulk 20 ton, minyak goreng 46 ton, tepung terigu 20 ton, dan semen 100 ton yang bekerja sama dengan PT Semen Tonasa.

Didik berharap dengan pengiriman ini disparitas harga antara pulau Jawa dan pulau terluar tidak terlalu tinggi. Termasuk juga menjaga stok barang ketika masuk musim barat. Ditambahkan bahwa Program Tol Laut dan Rumah Kita merupakan inisiasi Pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan dan mempermudah distribusi barang dan jasa ke seluruh daerah terpencil.

Rumah Kita merupakan tempat penampungan barang-barang dari Indonesia barat seperti sembako, bahan bangunan, dan lainnya untuk dijual dan didistribusiksan ke daerah. Sebaliknya, lanjut Didik, Rumah Kita juga menjadi tempat penampungan komoditas hasil pertanian dari Indonesia timur untuk dijual ke daerah lain di Indonesia, khususnya Jawa.

"Pemerintah membangun Rumah Kita di berbagai lokasi. Selanjutnya, menugaskan BUMN terkait untuk membangun dan memfasilitasi Rumah Kita menjadi agen dan distributor ke masyarakat di daerah,"?ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: