Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi nontunai melalui sistem kliring memperlihatkan tren menggembirakan pada Oktober 2017. Pertumbuhan positif transaksi kliring berbanding lurus dengan peningkatan jumlah warkat kliring mencapai dua digit.
"Nilai transaksi kliring periode Oktober 2017 mengalami kenaikan 12,3 persen menjadi Rp4,5 triliun. Begitu pula jumlah warkat kliring secara bulanan meningkat 15,9 persen mencapai 108.282 lembar," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Bambang Kusmiarso di Makassar, belum lama ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, nilai transaksi kliring di Sulsel cenderung fluktuatif. Pada Februari 2017, nilai transaksi kliring berkisar Rp4,31 triliun lalu merosot menjadi Rp3,29 triliun pada Juni 2017. Adapun, secara keseluruhan pada 2016 transaksi kliring menembus Rp68,89 triliun.
Bukan hanya sistem pembayaran nontunai yang mengalami lonjakan pada Oktober 2017. BI mencatat transaksi tunai di Sulsel pun meningkat cukup tajam. Jumlah uang kartal yang masuk (cash inflow) pada bulan kesepuluh tahun ini mencapai Rp1,6 triliun atau meningkat 38,7 persen.
"Cash inflow pada Oktober 2017 naik cukup signifikan. Bila bulan sebelumnya (September 2017) berkisar 1,2 triliun, data terakhir menunjukkan mencapai Rp1,6 triliun (pada Oktober 2017)," jelas Bambang.
Sebaliknya, Bambang menjelaskan uang kartal yang masuk alias cash outflow mengalami penurunan hingga 51,3 persen. Pada September 2017 uang kartal masuk berkisar Rp0,6 triliun dan kini pada Oktober 2017 hanya Rp0,3 triliun.
"Dilihat dari cash inflow dan cash outflow pada Oktober 2017, net inflow dari data terakhir berada pada kisaran Rp1,3 triliun," pungkas Bambang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement