Gubernur Sulawesi Selatan?Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke tiga negara yakni Singapura, Australia, dan Selandia Baru. Di negara terakhir, Sulsel berhasil menjalin kerja sama di bidang peternakan dan perkebunan. Sulsel dan Selandia Baru juga masih menjajaki kerja sama di bidang lainnya.
Jalinan kerja sama Sulsel dan Selandia Baru ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU). Kesepakatan itu terkait pengembangan bisnis sapi perah di Sulsel dan pengiriman hasil perkebunan Sulsel ke Selandia Baru.
"Lawatan rombongan Pemprov Sulsel ke Selandia Baru menjajaki kemungkinan kerja sama dan peluang investasi," kata Kepala Biro Pemerintahan Setda Sulsel Hasan Basri Ambarala dalam siaran persnya, Sabtu (2/12/2017).
Hasan menyebutkan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengapresiasi jalinan kerja sama yang dibangun Sulsel.
"Tantowi sebagai duta besar menyambut kerja sama itu. Beliau mengatakan bangga sekali karena kita orang Sulsel mau melakukan kerja sama dengan Selandia Baru," ujar dia.
Gubernur Syahrul dan rombongan sempat mengunjungi Auckland. Daerah itu merupakan kota terbesar di Selandia Baru yang dikenal sebagai basis peternakan. Hasan menambahkan salah satu misi Sulsel di Selandia Baru adalah kerja sama sister province.
"Provinsi Sulsel dan Provinsi Auckland di Selandia Baru juga secara resmi menandatangani kerja sama sister province," ucap Hasan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memaparkan sangat banyak sumber daya di Sulsel yang bisa dikerjasamakan dengan Selandia Baru. Negara asing tidak akan rugi bila berinvestasi atau bekerja sama dengan Sulsel yang merupakan pusat Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi di atas angka nasional.
Beberapa potensi Sulsel yang dimaksud Gubernur Syahrul adalah jumlah produksi beras sebesar 5,7 juta ton sebagai peringkat kedua nasional; produksi jagung 2,1 juta ton dan menduduki ketiga terbesar nasional; kopi sebesar 30,3 juta ton; sapi potong 1,3 juta ekor; kakao 153 ribu ton; udang 41,6 juta ton, dan rumput laut 3,4 juta ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement