Memiliki modal inti sekitar Rp1,5 triliun atau bank dengan kategori buku II, PT Bank MNC International Tbk mengaku tetap membidik kenaikan kelas menjadi kategori buku III atau bank dengan modal inti Rp5-10 triliun, pada 3 hingga 5 tahun ke depan.
Perusahaan menyiapkan berbagai strategi, termasuk rights issues (penawaran umum berkelanjutan) secara rutin tiap tahunnya nanti, maupun akuisis bank lain.
President Director PT Bank MNC International Tbk Benny Purnomo menyatakan pemegang saham telah berkomit untuk menyuntikan modal dan memasukan rencana naik kelas ke buku III dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Untuk itu pihaknya juga terus berkolaborasi dengan MNC Capital, perusahaan sekuritas yang fokus menangani pasar modal demi mengeksplorasi sumber permodalan baru.
Di samping rights issues, perusahaan terus menajajaki akusisi bank kecil dengan segmentasi pasar konsumer. Perusahaan akan mengambil alih bank tersebut terlebih dahulu, lalu dibersihkan dan dimerger dengan Bank MNC.?
"Rencana ini (akusisi) masih on the track ya selain rencana rights issues. Tapi memang belum ketemu yang pas, kemarin ada yang nawarin mahal. Empat kali dari nilai bukunya,? kata dia di Jakarta, Kamis (14/12/2017) Malam.
Kenaikan kelas juga akan diupayakan secara organik. Perusahaan yang masih fokus pada segmen konsumer, ritel dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini akan mengoptimalkan layanan digital demi meraup pelanggan baru.
Setelah fokus membangun fondasi bisnis (jaringan infrastruktur 3 tahun lalu), kini perusahaan memperbanyak aplikasi di mobile dan electronic banking seperti aplikasi punya celengan, aplikasi punya rumah, aplikasi punya kartu, dan aplikasi punya benefit.
?Jadi kami kan selama ini fokus di segemen consumer, baik funding (tabungan, giro, deposito) maupun lending (multifinance, kartu krefit dan KPR). Oleh karena itu kami pasti akan mengembangkan di 3 ini sisi consumer lebih tinggi dari yang lain. Kita juga terus memaksimalkan digitalisasi ke arah consumer tadi sehingga layanan pada masyarakat bisa lebih baik,? kata dia.
Pada tahun depan sendiri, perusahaan menargetkan pertumbuhan organik sekitar 10-15%, dimana pertumbuhan kredit ditargetkan 15%, pertumbuhan DPK 10-12%.
?Kami fokus pada peningkatan profit tahun depan. Jadi kami selama 3 tahun yang lalu aset kami sudah meningkat 50 persen dari Rp8 triliun menjadi Rp12 triliun. Tahun depan kami fokus memanfaatkan infrastruktur dan aset yang ada untuk mendulang profit,? tambah Benny.
Menjaga Reputasi
Menurut Benny, salah satu kunci kesuksesan perusahaan adalah reputasi. Reputasi sebuah perusahaan terbangun dari persepsi pemangku kepentingan eksternal maupun interal. Reputasi yang baik akan perusahaan akan menguntungkan bisnis lewat berbagai cara salah satunya dengab kepercayaan.
?Reputasi itu gak dibangun hanya sehari. Ini adalah hasil kerja keras kami selama 3 tahun setelah pengambilan alih dari bank lama dan kemudian bagaimana kami melayani masyarakat dengan baik melalui produk-produk, inovasi, melalui banyak karya sehingga masyarakat dapat dilayani dengan baik. Reputasi yang baik ini menjadi gas atau bensin buat kami agar bisa melayani masyarakat dengan baik. Selain itu, gas untuk naik ke BUKU III dan itu sudah menjadi rencana 3-5 tahun ke depan,? kata Benny.
Tidak kalah penting, adalah filosofi bisnis yang selalu dilakoninya. Yakni hidup sederhana, apa yang kita berikan atau tabur adalah apa yang akan kita tuai. Artinya, berbuat baiklah sebnayak-banyaknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement