Institute of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) tahun depan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4%.?
Menurut ICAEW beberapa faktor pendorong tumbuhnya ekonomi tahun depan adalah investasi, sektor konsumsi, dan ekspor.
ICAEW Economic Advisor & Oxford Economics Lead Asia Economist Sian Fenner mengatakan investasi yang kuat dan permintaan eksternal secara marginal telah mendukung pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia meningkat 5,1% pada triwulan III/2017.
"Pertumbuhan investasi yang tetap telah mencapai tahun ke-4 yang tinggi di 7% berkat investasi sektor swasta yang meningkat dan naiknya belanja fiskal untuk proyek infrastruktur publik. Sementara itu, net ekspor berkontribusi 0,7 poin persentase pada pertumbuhan utama, dengan pertumbuhan volume ekspor tercepat sejak 2011 hingga 17,3% year on year. Untuk? impor meningkat hingga 15,1%," kata Sian dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Ia? menjelaskan, pembelanjaan pemerintah juga telah mengatasi kelemahan yang terlihat pada kuartal II/2017 dan tumbuh 5,3% di kuartal III/2017. Namun sayangya, untuk belanja konsumen tetap lamban tahun ini dengan gagalnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III/2017 yang tetap stabil pada 5%.
"Secara positif konsumen diperkirakan akan menerima manfaat dari biaya pinjam rendah yang terus mendukung ekonomi untuk kuartal mendatang. Terlebih lagi, pemulihan separuh pada harga komoditas berdampak positif bagi negara seperti Indonesia yang sangat tergantung pada ekspor komoditas," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Advertisement