Layanan transportasi online di China Didi Chuxing Technology Co telah mengumpulkan dana sebesar $4 miliar dalam sebuah putaran pendanaan baru, perusahaan tersebut mengatakan pada hari Kamis (21/12/2017), meningkatkan perang dadanya saat ia berusaha untuk memperluas ke luar negeri dan mengintensifkan tantangan terhadap Uber Technologies Inc.
?Penggalangan dana tersebut akan membantu mendorong rencana ekspansi global perusahaan dan juga membantu mengembangkan bisnisnya menjadi area seperti artificial intelligence (AI),? tutur Didi.
Nilai bulat perusahaan di atas $50 miliar dan investor yang sudah ada sebelumnya SoftBank Group Corp adalah peserta, seseorang yang akrab dengan kesepakatan tersebut mengatakan kepada Reuters. SoftBank tidak segera menanggapi permintaan komentar.
"Dengan cadangan kas yang substansial, Didi berencana untuk meningkatkan investasi pada bakat dan teknologi AI," ungkap Didi dalam sebuah pernyataan.
Dana tersebut juga akan membantu perusahaan "membawa layanan transportasi yang lebih inovatif dan beragam ke masyarakat yang lebih luas di seluruh dunia."
Didi telah berkembang pesat di luar negeri pada tahun lalu setelah memenangkan pertarungan untuk pasar China dengan mengakuisisi bisnis lokal Uber pada tahun 2016, mengakhiri perang subsidi uang tunai yang menelan biaya $2 miliar.
Awal bulan ini Reuters melaporkan bahwa Didi berencana memasuki wilayah Meksiko tahun depan, menandai operasi luar negeri pertamanya yang tidak dikelola melalui mitra lokal.
Pada hari Rabu, Didi mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memasuki pasar Taiwan, dan telah memberi wewenang kepada operator franchisee untuk melakukan penelitian di sana atas nama perusahaan tersebut.
Didi juga telah berinvestasi di beberapa saingan Uber di seluruh dunia, termasuk yang bermarkas di Inggris, Lyft, 99 yang berbasis di Brazil, India's Ola, yang berkantor pusat di Singapura, Taxify di Estonia dan Careem di Timur Tengah.
Selain SoftBank, investor Didi sebelumnya termasuk Apple Inc dan Alibaba Group Holding Ltd.
The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan penggalangan dana tersebut, dengan mengatakan bahwa dana negara Emirat Abu Mubadala Capital juga turut berpartisipasi dalam putaran tersebut. Mubadala tidak segera menanggapi permintaan komentar saat dihubungi oleh Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement