Warta Ekonomi, Makassar -
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Sulsel periode Januari-November 2017 mengalami defisit sebesar US$53,32 juta. Merosotnya aktivitas ekspor dan melonjaknya aktivitas impor menjadi pemicu anjloknya neraca perdagangan di pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia.?
"Secara kumulatif, nilai ekspor Sulsel mencapai US$898,74 juta atau lebih kecil dibandingkan nilai impor yang menembus US$952,06 juta," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Selasa, (26/12/2017).
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor Sulsel mengalami penurunan 12,50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai US$1.027,11 juta. Di sisi lain, nilai impor melonjak hingga 27,70 persen. Padahal, periode yang sama pada 2016, nilai impor Sulsel hanya sebesar US$745,55 juta.?
Menurut Nursam, dari bulan ke bulan sepanjang 2017, nilai ekspor Sulsel memang cenderung menurun. Teranyar, periode November 2017, angka ekspor hanya US$76 juta atau turun tipis 5,05 persen dibandingkan periode Oktober 2017 yang mencapai US$80,04 juta.
"Bahkan, bila dibandingkan capaian November 2016, nilai ekspor Sulsel kini turun 25,70 persen. Tahun lalu pada bulan yang sama, nilai ekspor menembus US$102,29 juta," tutur Nursam.
Tren pelemahan juga terjadi pada kinerja impor mendekati pengujung 2017. Jika pada awal hingga pertengahan tahun ini, nilai impor Sulsel terbilang besar, pada November 2017 malah merosot 32,14 persen. Tercatat pada bulan ke-11 tahun ini, angka impor hanya US$69,01 juta, atau jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang menembus US$101,69 juta.?
Nursam menuturkan bila dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama pada tahun lalu, kinerja impor masih positif. Tercatat kenaikan tipis sebesar 4,87 persen, dimana pada November 2016, nilai impor berkisar US$65,80 juta.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement